Di Indonesia, kontroversi mengenai pelabelan Bisfenol A atau BPA pada air minum dalam kemasan (AMDK) galon (botol plastik polikarbonat berukuran 3-5 galon) tengah menjadi perbincangan hangat. Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merancang peraturan yang akan mewajibkan produsen AMDK galon berbahan polikarbonat (galon bekas pakai atau galon guna ulang) untuk memasang label “Berpotensi Mengandung BPA”, produsen utama dan besar dalam industri ini bersikukuh menolak peraturan tersebut.

Sebaliknya, di Amerika Serikat dan Eropa, produsen-produsen besar AMDK telah lama meninggalkan botol atau galon berbahan polikarbonat dan beralih ke plastik PET atau Tritan. Hal ini menunjukkan perbedaan pendekatan antara industri AMDK di Indonesia dengan Amerika Serikat dan Eropa. Penggunaan material yang lebih aman dan ramah lingkungan seperti PET dan Tritan di kedua wilayah tersebut menjadi bukti komitmen produsen untuk menjaga kesehatan konsumen serta keberlanjutan lingkungan.

Kemasan plastik polikarbonat, yang terbuat dari Bisfenol A (BPA), telah menjadi perhatian selama bertahun-tahun karena potensi risiko kesehatan yang ditimbulkannya. BPA dapat terlepas dari kemasan plastik dan masuk ke dalam makanan atau minuman, yang kemudian dikonsumsi oleh manusia. Berbagai penelitian telah menunjukkan adanya potensi risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh BPA, antara lain:

• Gangguan hormonal: BPA dikenal sebagai zat endokrin yang mengganggu atau zat yang meniru hormon di dalam tubuh. BPA bisa meniru estrogen, sehingga bisa mengganggu keseimbangan hormonal dan berpotensi menyebabkan masalah reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.
• Masalah reproduksi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan BPA dapat menyebabkan penurunan kesuburan pada pria dan wanita, serta meningkatkan risiko keguguran.
• Efek pada perkembangan janin dan anak: Paparan BPA selama masa kehamilan dan masa kanak-kanak dapat berdampak pada perkembangan otak, perilaku, dan sistem reproduksi anak.
• Kanker: Beberapa penelitian menghubungkan paparan BPA dengan peningkatan risiko kanker payudara dan prostat, meskipun hubungan ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
• Masalah jantung: Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan BPA dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan hipertensi.
• Efek pada sistem metabolisme: Penelitian juga menunjukkan bahwa paparan BPA mungkin berhubungan dengan obesitas, resistensi insulin, dan diabetes tipe 2.

Walaupun demikian, perlu dicatat bahwa penelitian mengenai risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh BPA di atas masih terus berkembang. Belum ada kesepakatan universal mengenai tingkat paparan yang aman. Organisasi kesehatan di berbagai negara, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di AS, telah menegaskan bahwa BPA dalam jumlah asupan yang rendah masih dianggap aman untuk konsumsi. Namun, mereka terus memantau penelitian terbaru dan merekomendasikan penggunaan kemasan bebas BPA, terutama untuk produk yang digunakan oleh bayi dan anak-anak.

Oleh karena itu, nyaris semua produsen utama AMDK di AS dan Eropa telah meninggalkan kemasan plastik polikarbonat. Proses ini, menurut penelusuran FMCG Insights, setidaknya dimulai pada akhir 2000-an hingga awal 2010-an, seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap BPA dan permintaan konsumen kepada produk bebas BPA.

Di AS, FDA melarang penggunaan BPA dalam botol bayi dan cangkir minum anak pada 2012. Badan ini juga kemudian meningkatkan pengawasan terhadap BPA dalam jenis kemasan lain. Sebagai tanggapan, banyak produsen AMDK mulai beralih ke alternatif bebas BPA seperti plastik PET (polietilen tereftalat) dan plastik Tritan. Di Eropa, Uni Eropa telah melarang BPA dalam botol bayi pada 2011. Hal ini, bersama dengan kekhawatiran publik yang meningkat, juga membuat banyak produsen AMDK beralih ke alternatif bebas BPA.

Transisi dari kemasan plastik polikarbonat terus berlangsung sejak saat itu, dan sekarang sebagian besar produsen utama AMDK di AS dan Eropa telah menggunakan bahan kemasan bebas BPA. Beberapa produsen utama AMDK di Amerika Serikat dan Eropa yang telah beralih dari polikarbonat ke bahan plastik bebas BPA untuk kemasan mereka antara lain adalah sebagai berikut.

• Nestlé Waters: Anak perusahaan Nestlé ini adalah produsen AMDK besar yang hadir di Amerika Serikat dan Eropa. Mereka menawarkan merek-merek populer seperti Poland Spring, Perrier, S. Pellegrino, dan Nestlé Pure Life. Khusus untuk Poland Spring, saat ini, tidak ada kemasannya yang terbuat dari plastik polikarbonat nomor “7”, yang mengandung BPA. Produk botol 5-galonnya terbuat dari plastik nomor “1” (PET) yang bebas BPA, meskipun kemasan 3-galonnya masih terbuat dari plastik nomor “7”.
• The Coca-Cola Company: Perusahaan minuman raksasa global ini juga memproduksi AMDK dengan merek Dasani (di Amerika Serikat) dan Glacéau Smartwater (di Eropa). Meskipun tak ada berita soal produk kemasan 3-5 galon, produk-produk dua merek ini dikabarkan telah menggunakan PET dan bioplastik.
• PepsiCo: Perusahaan minuman global ini juga telah beralih ke kemasan bebas BPA untuk produk AMDK. Merek air minum utama mereka adalah Aquafina, yang tersedia di Amerika Serikat dan Eropa dari ukuran 0,35 liter hingga 1,5 liter.
• Danone: Perusahaan makanan dan minuman multinasional ini memproduksi AMDK dengan merek Evian dan Volvic di pasar Amerika Serika dan Eropa. Berbeda dengan merek mereka di Indonesia (Aqua), Evian dan Volvic telah menggunakan bahan kemasan bebas BPA.
• Gerolsteiner Brunnen: Perusahaan air mineral terkemuka di Jerman juga telah berkomitmen untuk menggunakan kemasan bebas BPA untuk produk AMDK.

Sementara itu, sejumlah merek lain yang khusus menjual kemasan berukuran 5-galon (18 liter) juga pada umumnya telah beralih ke kemasan bebas BPA. Mereka antara lain sebagai berikut.

• Primo Water: Primo Water terutama menggunakan plastik PET untuk botol 5-galon mereka, yang merupakan bahan bebas BPA yang ringan dan dapat didaur ulang.
• DS Services: DS Services menawarkan botol 5-galon yang terbuat dari plastik PET yang bebas BPA untuk berbagai merek mereka, seperti Crystal Springs dan Sparkletts.
• Culligan Water: Botol 5-galon Culligan Water terbuat dari plastik PET yang bebas BPA. Culligan Water juga telah memproduksi PET dari 100 persen material daur ulang.
• Eden Springs: Eden Springs menyediakan botol 5-galon yang terbuat dari plastik PET, yang merupakan bahan bebas BPA dan dapat didaur ulang.

Industri AMDK di Amerika Serikat dan Eropa telah menjalani perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam hal penggunaan bahan kemasan yang lebih aman dan ramah lingkungan. Komitmen produsen untuk mengurangi risiko kesehatan dan dampak lingkungan dari kemasan berbahan BPA mencerminkan tanggung jawab mereka terhadap konsumen.

Produsen AMDK di Indonesia harus mengevaluasi dan mempertimbangkan langkah-langkah serupa untuk melindungi kesehatan konsumen dan mengurangi jejak lingkungan mereka. Dalam konteks global, penting bagi semua pihak yang terlibat dalam industri AMDK untuk terus berupaya mencari solusi yang lebih aman, inovatif, dan berkelanjutan demi kesejahteraan konsumen dan lingkungan.[]

Sumber Bacaan:

World Health Organization. “Toxicological and Health Aspects of Bisphenol A.” n.d. www.who.int. Accessed April 3, 2023. https://www.who.int/publications/i/item/toxicological-and-health-aspects-of-bisphenol-a.

“Poland Spring.” Wikipedia. Wikimedia Foundation. February 17, 2019. https://en.wikipedia.org/wiki/Poland_Spring.

“Safety & Handling.” n.d. www.nestlepurelife.com. https://www.nestlepurelife.com/safety-and-handling.

“Bottled Water.” n.d. Culligan. Accessed April 11, 2023. https://culliganmidmissouri.com/products-and-services/home-office/bottled-water/.

“Eden Springs Good Better Best Water Cooler Brochure - 2019 by Eden Springs UK - Issuu.” n.d. Issuu.com. Accessed April 11, 2023. https://issuu.com/uk362/docs/3993_good_better_best_brochure_v30_.

“About Us | Crystal Springs Water Delivery Service Santa Cruz.” n.d. Www.crystalspringswater.net. Accessed April 11, 2023. https://www.crystalspringswater.net/about/.