
5 Risiko Konsumsi Makanan Ultra-Proses
Camilan kemasan seperti keripik, sereal yang dibeli di toko, dan nugget ayam cepat saji termasuk dalam kategori makanan ultra-proses. Yang mengejutkan, jenis-jenis makanan seperti ini menyumbang hampir 60 persen dari asupan kalori dalam diet harian orang dewasa.
Apa yang membuat makanan ini menjadi makanan utama dalam banyak diet? Sederhananya, kenyamanan. Makanan-makanan ini mudah disiapkan dan dikonsumsi, sesuai dengan kehidupan kita yang semakin sibuk. Namun, implikasi kesehatannya cukup mengkhawatirkan.
Jauh dari asal-usulnya yang alami, makanan ultra-proses merupakan inovasi komersial, yang seringkali disajikan dalam kemasan yang penuh warna dan menarik. Proses produksinya seringkali mengurangi nilai gizinya, dan sarat akan gula, lemak, garam, dan bahan tambahan lainnya.
Dibuat agar menarik, makanan ini tidak hanya menggoda selera Anda, tetapi juga seringkali mengesampingkan pilihan yang lebih sehat dalam menu Anda. Mengonsumsinya secara teratur dapat menyebabkan masalah berat badan dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, seperti diabetes tipe 2 dan kondisi jantung.
Bahaya bagi Kesehatan Jantung dan Metabolisme
Penyakit jantung tetap menjadi penyebab utama kematian di banyak negara. Makanan ultra-proses telah terbukti merusak kesehatan jantung dan metabolisme, sehingga berkontribusi kepada meningkatnya prevalensi penyakit jantung dan stroke.
Sebuah penelitian meneliti lima indikator utama kesehatan kardiometabolik. Yang mengejutkan, kurang dari 7 persen individu ditemukan sehat dalam semua indikator tersebut. Lonjakan konsumsi makanan ultra-proses berkorelasi dengan meningkatnya masalah kesehatan dan berat badan orang.
Makanan seperti itu, yang kaya akan karbohidrat olahan, menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak sehat, meningkatkan risiko diabetes dan masalah yang berhubungan dengan jantung. Selain itu, sebagian besar populasi bereaksi negatif terhadap kandungan garam yang tinggi dalam makanan ini, sehingga mengalami peningkatan tekanan darah.
Anak-anak: Target Utama untuk Makanan Ultra-Proses
Sangat mengkhawatirkan untuk dicatat bahwa banyak iklan untuk makanan yang tidak sehat, seperti sereal tertentu, ditujukan untuk anak-anak. Anak-anak, yang masih dalam tahap perkembangan, sangat rentan terhadap makanan yang kaya akan gula dan kurang nutrisi. Paparan awal terhadap makanan ultra-proses juga dapat membuat mereka berada dalam lintasan tantangan kesehatan seumur hidup.
Perusahaan memikat anak-anak dengan desain kemasan yang menarik dengan menampilkan kartun dan nama produk yang menarik. Dengan harga yang seringkali lebih murah, produk-produk ini menjadi pilihan bagi keluarga yang memiliki anggaran terbatas, terlepas dari potensi biaya kesehatan jangka panjangnya.
Sekitar 20 persen anak-anak di Amerika Serikat dikategorikan sebagai obesitas oleh CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat). Sementara, di Indonesia menurut data Kementerian Kesehatan pada 2022, ada 9,8 persen anak-anak mengalami obesitas. Implikasi kesehatannya sangat mengerikan. Obesitas pada anak berkaitan erat dengan penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2, yang sekarang dapat ditemukan pada usia yang semakin muda.
Risiko Kesehatan Usus
Produk makanan ultra-proses ini juga mengandung zat aditif yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus. Penelitian menunjukkan bahwa zat aditif tersebut dapat mengganggu lapisan usus, yang menyebabkan berbagai masalah yang berhubungan dengan usus. Mengonsumsi makanan ini seringkali berarti melewatkan makanan alami kaya serat yang mendukung keseimbangan usus.
Potensi Kecanduan
Pernahkah Anda menyadari betapa sulitnya untuk berhenti setelah hanya makan satu keripik atau permen? Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa gula dan garam dapat memiliki sifat adiktif, merangsang area otak yang terkait dengan penghargaan.
Risiko Kesehatan Mental
Selain kesehatan fisik, makanan ultra-proses dapat memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental. Sebuah analisis yang mencakup 17 penelitian menemukan korelasi antara konsumsi tinggi makanan seperti itu dan peningkatan gejala kecemasan dan depresi.
Adalah naif jika kita berpikir bahwa pola makan kita tidak memengaruhi kondisi mental kita. Nutrisi secara esensial memainkan peran penting dalam kesehatan mental.
Kesimpulan
Meskipun para ahli kesehatan mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang berbagai topik, ada konsensus tentang pentingnya meminimalkan konsumsi makanan ultra-proses dan lebih mengutamakan makanan segar dan utuh. Dan alasannya jelas.[]
Sumber:
SciTechDaily. 31 Agustus 2022. “5 Science-Backed Reasons Ultra-Processed Foods Are Damaging to Health.” https://scitechdaily.com/5-science-backed-reasons-ultra-processed-foods-are-damaging-to-health/.