Skip to main content
  • Administrator

AS Tetapkan Batas Aman Baru Terhadap Bahan Kimia PFAS

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental Protection Agency –EPA) telah mengambil langkah tak biasa dengan menetapkan ambang batas keamanan baru terhadap enam zat kimia PFAS (per-and polyfluoroalkyl substances) paling beracun dalam air minum. PFAS yang terdiri dari 14.000 jenis senyawa sintetis ini dikenal juga dengan sebutan “bahan kimia abadi” karena tak mudah terurai di alam, dan dinilai sebagai salah satu penyebab krisis kesehatan dan lingkungan.

Aturan baru ini dianggap sebagai “terobosan” oleh Erik Olson, Direktur Senior Strategis Natural Resources Defense Council, sebuah organisasi nirlaba yang mengawasi pencemaran PFAS. “Kita sedang menghadapi keadaan darurat, dan penetapan standar yang kuat akan membantu memastikan hak setiap keluarga untuk mendapatkan air bersih dari keran dapur mereka,” ujarnya.

PFAS, atau “zat kimia per-dan polifluoroalkil”, sering digunakan untuk membuat produk tahan air, tahan noda, dan tahan panas. PFAS disebut para ahli memiliki potensi berkaitan dengan kanker, gangguan hati, masalah tiroid, cacat lahir, penyakit ginjal, penurunan kekebalan, dan berbagai masalah kesehatan serius lainnya.

Banyak produk sehari-hari manusia yang dibuat dengan mengandung PFAS karena sifat tahan air, tahan noda, dan tahan panas yang zat-zat ini miliki. Beberapa contoh produk yang dapat mengandung PFAS antara lain alat masak dengan lapisan anti-lengket, seperti wajan dan panci; pakaian tahan air dan tahan angin, seperti jaket dan sepatu; produk pelapis tekstil dan kain, seperti karpet dan tirai yang tahan noda; kertas dan kemasan makanan yang tahan air dan lemak, seperti kemasan makanan cepat saji dan kertas pembungkus; bahan pelapis pada perabotan rumah tangga, seperti sofa dan kursi tahan noda; kosmetik, termasuk produk perawatan rambut, make-up, dan produk perawatan kulit yang mungkin mengandung PFAS untuk meningkatkan tekstur atau daya tahan produk; peralatan elektronik, seperti kabel dan komponen elektronik yang dilapisi PFAS untuk meningkatkan ketahanan terhadap panas dan kelembapan; serta busa pemadam kebakaran, terutama busa yang digunakan di bandara dan fasilitas militer.

Sejak 2016 hingga 2022, EPA menggunakan ambang batas keamanan sebesar 70 bagian per triliun (ppt) untuk PFOS dan PFOA, dua zat PFAS yang umum diproduksi dan digunakan selama beberapa dekade. Pada 2022, setelah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa hampir tidak ada tingkat paparan PFAS yang aman, EPA menetapkan ambang batas keamanan yang dianjurkan (tapi tidak dapat diberlakukan) sebesar 0,02 ppt dan 0,004 ppt untuk PFOA dan PFOS.

Ambang batas keamanan baru pada tahun ini untuk PFOS dan PFOA adalah 4 ppt untuk masing-masing. Level ini masih dianggap berbahaya untuk dikonsumsi. Para ahli kesehatan masyarakat berpendapat penetapan ambang batas baru ini kemungkinan disebabkan oleh tekanan industri terhadap EPA dan ketidakmampuan alat tes yang digunakan oleh pemerintah untuk mendeteksi PFAS di dalam air pada tingkat serendah 0,02 ppt.

Walaupun para produsen bahan kimia mengklaim telah menghentikan produksi PFOS dan PFOA secara sukarela sekitar satu dekade lalu, zat-zat ini masih tetap ada dalam jumlah besar di lingkungan karena memerlukan waktu puluhan tahun untuk terurai. “Apakah 4 ppt itu sudah ideal? Tentu saja tidak,” ujar Linda Birnbaum, mantan kepala Program Toksikologi Nasional Amerika Serikat (US NTP) sekaligus ilmuwan EPA. “Namun, ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan batas sebelumnya, yaitu 70 ppt.”

Setelah mengklaim mengurangi penggunaan bahan kimia tersebut, industri memperkenalkan generasi baru PFAS yang dianggap lebih aman, seperti GenX dan PFBS. Namun, penelitian ilmiah terus menemukan bahwa zat-zat ini hampir sama beracunnya dengan generasi sebelumnya.

EPA juga menetapkan “indeks bahaya kesehatan” terhadap zat-zat PFAS seperti PFBS, GenX, PFHxS, dan PFNA.

Walaupun pada umumnya memuji batas-batas tersebut, para ahli kesehatan masyarakat mencatat bahwa aturan ini hanya menargetkan enam dari sekitar 14.000 zat PFAS, dan mendesak EPA untuk mengatur seluruh kelas bahan kimia ini. Negara Bagian Maine di Amerika Serikat dan Uni Eropa sedang berupaya mengatur bahan kimia PFAS sebagai satu kelas atau kelompok. Regulasi terhadap PFAS sebagai kelompok pada tingkat federal “sangat dinantikan”, demikian kata David Andrews, ilmuwan senior dari organisasi nirlaba Environmental Working Group.

“Enam PFAS tersebut merupakan zat yang paling banyak diteliti, tetapi seluruh kelas bahan kimia ini juga telah menjadi perhatian kesehatan,” katanya.[]

Sumber:

Perkins, Tom. “EPA Sets ‘Groundbreaking’ Limits on Toxic ‘Forever Chemicals’ in Drinking Water.” The Guardian, 14 Maret 2023. Sec. Environment.

kimia abadi, batas aman