Mengonsumsi Cokelat Secara Sehat
Mengidamkan makanan, terutama makanan yang kaya akan gula dan lemak, adalah hal yang sering terjadi. Hal ini dikuatkan oleh studi nutrisi yang ekstensif.
Cokelat, yang sarat dengan gula dan lemak, menempati peringkat pertama sebagai salah satu makanan yang paling didambakan, utamanya di Amerika Serikat. Di bawah ini adalah lima penjelasan tentang keinginan Anda untuk makan cokelat dan strategi untuk mengelolanya.
Menginginkan Manis
Cokelat adalah campuran dari bubuk kakao, mentega kakao, pemanis, dan bahan-bahan lainnya. Kandungan lemak dalam cokelat terutama berasal dari mentega kakao. Jumlah bubuk kakao, yang sering disebut sebagai persentase kakao, bervariasi di berbagai jenis cokelat. Cokelat hitam memiliki konsentrasi kakao paling tinggi, sementara cokelat putih memiliki konsentrasi paling rendah.
Untuk mengatasi rasa pahit kakao, produsen menambahkan gula dalam jumlah yang signifikan. Sementara beberapa orang mengalami peningkatan mood dari penyerapan gula yang cepat ini, penelitian menunjukkan bahwa campuran lemak dan gula inilah yang membuat kita ketagihan kepada makanan tertentu.
Sebatang cokelat susu standar mengandung 24 gram gula, sementara cokelat batang dengan tambahan seperti karamel mungkin lebih banyak lagi. Misalnya, sebatang Snickers mengandung 27 gram gula. Namun, cokelat hitam batangan dengan kandungan kakao lebih dari 75 persen biasanya mengandung lebih sedikit gula, kurang dari 10 gram per batang.
Sekali lagi, penelitian menunjukkan bahwa gula dan karbohidrat olahan lainnya merupakan faktor utama penyebab kecanduan makanan olahan.
Lalu, bagaimana mengelola keinginan mengonsumsi gula? American Heart Association merekomendasikan wanita untuk membatasi asupan gula hingga 25 gram per hari (sekitar enam sendok teh), dan pria hingga 36 gram per hari (sembilan sendok teh). Memilih cokelat dengan persentase kakao yang tinggi dapat membantu mengekang keinginan mengonsumsi gula.
Dipicu Rasa Lapar
Terkadang keinginan untuk makan cokelat disebabkan oleh rasa lapar. Tubuh Anda mendambakan karbohidrat cepat seperti gula olahan saat lapar. Sayangnya, sebagian besar cokelat olahan memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang menyebabkan kadar gula yang tinggi dan diikuti dengan penurunan energi yang cepat.
Lalu, bagaimana mengatasi rasa lapar ini? Mengonsumsi makanan yang rendah gula tapi kaya protein atau biji-bijian dapat memuaskan rasa lapar dan mencegah lonjakan gula, sehingga mengurangi keinginan untuk makan cokelat.
Membutuhkan Booster Kafein
Cokelat mengandung kafein, tetapi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Proses pengolahan kakao mengurangi kandungan kafeinnya, dengan sebagian besar cokelat batangan mengandung kurang dari 10 miligram kafein. Sebaliknya, secangkir kopi rata-rata mengandung 85 hingga 200 miligram kafein. Beberapa cokelat hitam dapat mengandung lebih banyak kafein daripada sekaleng cola (sekitar 30 miligram). Semakin tinggi kandungan kakao, semakin banyak kafein yang ada.
Untuk mendapatkan tambahan kafein tanpa harus mengonsumsi cokelat, pertimbangkanlah teh hitam yang juga kaya akan antioksidan.
Mengidam Cokelat karena Kebiasaan, Budaya, atau Stres
Menurut sebuah survei, sekitar setengah dari wanita di Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka mengidam cokelat di awal siklus menstruasi mereka. Namun, penelitian belum menemukan alasan biologis untuk hal ini. Hal ini lebih sering terjadi di Amerika Serikat, di mana cokelat secara budaya dikaitkan dengan sindrom prahaid, tidak seperti di negara-negara yang tidak memiliki asosiasi tersebut.
Bagaimana mengatasi kebiasaan mengidam ini? Makan dengan penuh kesadaran membantu mengidentifikasi apakah keinginan tersebut disebabkan oleh rasa lapar atau kebiasaan. Meditasi mindfulness dan metode penghilang stres lainnya juga dapat membantu dalam manajemen stres yang lebih sehat.
Kekurangan Magnesium
Cokelat kaya akan magnesium. Ini membuat beberapa ilmuwan berspekulasi, apakah kekurangan magnesium dapat menyebabkan keinginan untuk makan cokelat. Namun, hal ini tampaknya tidak mungkin karena makanan kaya magnesium lainnya, seperti kacang-kacangan, tidak terlalu disukai.
Untuk mengelola kebutuhan magnesium, suplemen magnesium atau makanan yang tinggi magnesium, seperti almond, kacang hitam, atau biji-bijian, dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ini.
Mengonsumsi Cokelat Paling Sehat
Pilihlah cokelat dengan persentase kakao yang tinggi (cokelat hitam) untuk mendapatkan lebih banyak antioksidan dan lebih sedikit gula. Cokelat dengan setidaknya 70 persen kakao dapat meningkatkan daya ingat, mengurangi peradangan, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan menurunkan risiko diabetes.
Tips untuk Mengurangi Asupan Cokelat
Tetap terhidrasi, makan lemak sehat, pertahankan diet seimbang, pilih selai kacang organik, puaskan hasrat makan manis dengan buah-buahan atau yogurt rendah lemak, dan jelajahi biji-bijian.
Pada akhirnya, meskipun mengidam cokelat adalah hal yang umum, ada beberapa cara sehat untuk mengatasinya. Menikmati cokelat hitam dengan kandungan kakao yang tinggi, dalam jumlah yang tidak berlebihan, dapat bermanfaat. Namun, konsumsi yang bijaksana adalah kunci untuk menghindari asupan gula dan lemak yang berlebihan.[]
Sumber:
“What Does It Mean When You’re Craving Chocolate?” 2018. Healthline. June 4, 2018. https://www.healthline.com/health/craving-chocolate.