Skip to main content
  • Administrator

Rumah Bersih dengan Metode Ramah Lingkungan

Bahan pembersih tradisional dapat berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan Anda. Untungnya, ada beberapa alternatif yang rendah bahan kimia, rendah limbah, dan dapat terurai secara alami.

Melihat rumah yang bersih memang memuaskan. Namun, kepuasan itu berkurang ketika kita mempertimbangkan dampak kesehatan dan lingkungan.

Pembersih rumah pada umumnya mengandung bahan kimia seperti amonia dan klorin. Ini dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kulit serta berkontribusi pada polusi udara dalam ruangan melalui pelepasan senyawa organik yang mudah menguap atau volatile organic compounds (VOC). VOC tertentu, seperti ftalat dan benzene, dikaitkan dengan kanker dan masalah reproduksi. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa pekerja di industri pembersih memiliki risiko 50% lebih tinggi terkena asma dan kondisi pernapasan lainnya akibat paparan bahan kimia berbahaya ini.

Bahan kimia ini, ketika dibuang, juga dapat membahayakan kehidupan akuatik dan kesehatan manusia. Bahan-bahan seperti 1,4-Dioksan (ditemukan dalam pembersih berbusa), fosfat (dalam berbagai pembersih), dan ftalat (dalam produk pembersih beraroma) sangat merusak lingkungan. Selain itu, pembuangan kemasan produk pembersih juga menambah bahaya ekologis. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, hingga satu miliar botol plastik pembersih dibuang setiap tahunnya, yang berkontribusi secara signifikan terhadap polusi plastik.

Oleh karena itu, tak heran jika kini permintaan akan produk pembersih yang lebih aman bagi lingkungan semakin meningkat. Pergeseran ini mendorong perusahaan untuk mengadopsi formula yang lebih aman dan daftar bahan yang lebih transparan. Pasar produk pembersih ramah lingkungan berkembang pesat, diproyeksikan mencapai US$ 398 miliar (sekitar Rp 6,14 triliun) pada 2027. Produk-produk ini melepaskan lebih sedikit VOC berbahaya jika dibandingkan dengan pembersih tradisional.

Untuk mengadopsi pendekatan bersih-bersih rumah yang lebih ramah lingkungan, berikut beberapa saran yang kami ajukan:

  • Carilah Produk Bersertifikat Lingkungan: Istilah “hijau” dan “alami” dapat menyesatkan. Sebaliknya, andalkan sertifikasi lingkungan dari pihak ketiga untuk penilaian yang lebih akurat. Di Amerika Serikat, sejumlah label terverifikasi seperti dari EWG, Ecocert, dan EPA adalah contoh-contohnya. Sertifikasi ini memastikan produk memenuhi standar lingkungan dan kesehatan manusia yang ketat.
  • Pilihlah Konsentrat Bebas Plastik: Pembersih pekat, yang Anda encerkan dengan air, mengurangi limbah kemasan dan emisi transportasi. Merek seperti Blueland dan Nature Bee menawarkan pilihan inovatif dan bebas plastik, seperti wadah isi ulang dan kemasan kertas untuk sabun dan konsentrat bubuk.
  • Gunakan Alat Pembersih Ramah Lingkungan: Ganti alat pembersih sekali pakai dengan alternatif yang dapat terurai secara hayati. Serbet Swedia, serbet katun organik, dan spons kompos yang terbuat dari bahan alami seperti loofah adalah pilihan yang sangat baik. Pilihlah alat pembersih dengan gagang yang tahan lama, bebas plastik, dan bantalan kain yang dapat dicuci.

Menerapkan metode ini tidak hanya berkontribusi pada rumah yang lebih bersih, tetapi juga mendukung lingkungan yang lebih sehat dan praktik hidup yang berkelanjutan.[]

Sumber:

Matei, Adrienne. 30 November 2023. “A Greener Clean: Three Ways to Eco-Proof Your Cleaning Routine.” The Guardian. https://www.theguardian.com/wellness/2023/nov/30/eco-friendly-cleaning.

bahan kimia, pembersih rumah