Empat Manfaat Konsumsi Air Mineral
Air mineral berasal dari air bawah tanah dan secara alami biasanya kaya akan berbagai jejak mineral serta elemen-elemen seperti kalsium, magnesium, natrium, bikarbonat, sulfat, klorida, dan fluorida. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA) menetapkan syarat air dapat disebut sebagai air mineral. Yakni, air tersebut harus memiliki setidaknya 250 bagian per juta (bpj) total padatan terlarut, yang mencakup mineral yang ada secara alami. Berbeda dengan air keran dan air kemasan non-mineral, air mineral tidak boleh mengandung mineral tambahan.
Label pada botol air mineral bisa menunjukkan “kandungan mineral rendah” untuk air mineral dengan total padatan terlarut di bawah 500 bpj atau “kandungan mineral tinggi” untuk air mineral dengan kandungan lebih daripada 1.500 bpj. Air mineral berfungsi sebagai sumber hidrasi yang bermanfaat, memberi tubuh mineral esensial yang mudah diserap seperti magnesium dan kalsium, yang sangat penting untuk kesehatan jantung, tulang, dan pencernaan.
Mineral Esensial dalam Bentuk yang Tersedia Secara Hayati
Bumi adalah sumber mineral esensial yang dibutuhkan tubuh kita, dan ini mesti kita peroleh dari pangan kita. Air mineral menawarkan sejumlah besar mineral, seperti kalsium, natrium, dan magnesium, yang bertindak sebagai suplemen yang efektif.
Fakta bahwa air mineral adalah sumber mineral yang tersedia secara hayati membuat tubuh kita dapat secara efisien menyerap mineral yang dikandungnya. Bentuk ionik mineral, yang dihasilkan dari interaksinya dengan air, meningkatkan ketersediaan hayati mereka karena saluran pencernaan lebih bagus dalam menyerap mineral dalam keadaan ionik ini.
Manfaat Bagi Kesehatan Tulang
Kalsium, yang sangat penting untuk memperkuat kekuatan tulang, secara efisien diserap oleh tubuh dari air mineral, mirip dengan suplemen kalsium atau produk susu. Karena juga kaya akan magnesium, air mineral dapat meningkatkan kekuatan tulang. Ini karena magnesium membantu penyerapan kalsium.
Penelitian telah mengindikasikan bahwa wanita pascamenopause dengan asupan magnesium yang lebih tinggi mengalami penurunan risiko yang berkaitan dengan osteoporosis, suatu kondisi yang mengurangi kekuatan tulang. Namun, dampak langsung dari air mineral terhadap kesehatan tulang pascamenopause memerlukan penelitian lebih lanjut.
Meningkatkan Kesehatan Jantung
Hidrasi sangat penting untuk sirkulasi darah yang optimal. Mineral dalam air mineral, seperti kalsium dan magnesium, semakin meningkatkan aliran darah. Kalsium membantu pengaturan detak jantung, sementara magnesium dapat mengurangi tekanan darah.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi air kaya mineral secara konsisten berpotensi mengurangi faktor risiko yang terkait dengan penyakit jantung koroner. Sebuah penelitian pada 2019 menyoroti peningkatan kadar kolesterol HDL, tekanan darah, dan trigliserida partisipan setelah mengonsumsi air mineral setiap hari. Namun, penelitian komprehensif lebih lanjut sangat penting untuk memvalidasi temuan ini.
Meredakan Sembelit
Kandungan magnesium dalam air mineral dapat meringankan sembelit. Dikenal dengan sifat pencaharnya, magnesium merelaksasi usus dan menarik air, sehingga melunakkan tinja. Satu studi melaporkan peningkatan pergerakan usus pada partisipan yang mengalami konstipasi setelah mengonsumsi air mineral selama enam minggu. Namun, hidrasi itu sendiri merupakan faktor kunci dalam keteraturan buang air besar.
Profil Nutrisi Air Mineral
Komposisi air mineral mirip dengan air biasa: tanpa kalori. Konsentrasi mineralnya bervariasi antarmerek. Satu porsi 8 ons biasanya mengandung:
- Kalori 0
- Lemak: 0g
- Karbohidrat 0g
- Serat: 0g
- Gula: 0g
- Protein: 0g
- Kalsium: 79,2 mg (6% DV—daily value)
- Magnesium: 26,4 mg (6% DV)
- Natrium: 31,2 mg (1% DV)
Mengingat botol air mineral biasanya berukuran satu liter, maka mengonsumsi satu botol air mineral akan memberikan sekitar empat kali lipat jumlah mineral yang disebutkan di atas. Meskipun air mineral merupakan sumber mineral esensial yang lebih kaya jika dibandingkan dengan air biasa, mereka yang sedang menjalani diet rendah natrium harus berhati-hati.
Potensi Risiko Air Mineral
Bagi sebagian besar orang, air mineral aman. Namun, mereka yang sedang menjalani diet rendah natrium harus berhati-hati terhadap air mineral tinggi natrium. Sifat air mineral bersoda yang sedikit asam dapat mengikis enamel gigi lebih banyak daripada air keran.
Air mineral menjalani pemeriksaan keamanan yang ketat untuk memastikan tidak adanya kontaminan yang berbahaya. Namun, tetap ada sorotan terhadap potensi risiko kontaminasi dari sumber-sumber tertentu yang tidak terlindungi.
Air mineral dalam kemasan, misalnya, mungkin mengandung mikroplastik, yang implikasi kesehatan jangka panjangnya masih belum jelas. Air mineral yang dikemas dalam plastik keras atau polikarbonat juga memiliki potensi terpapar BPA (Bisfenol A) dari kemasannya, yang bisa berdampak terhadap kesehatan akibat terganggungnya aktivitas hormon.
Oleh karena itu, kita sangat disarankan untuk mengonsumsi air mineral sekali habis dalam sehari. Kalaupun terpaksa harus menyimpan air mineral yang kita beli, hindarkan kemasannya dari terkena sinar matahari langsung dan simpan di tempat yang sejuk serta jauh dari benda-benda berbau tajam.[]
Sumber:
Millhone, Carley. 2023. “Health Benefits of Mineral Water”. Edited by Barbie Cervoni. Health.com. August 30, 2023. https://www.health.com/mineral-water-777541.
amdk, BPA, mikroplastik, air minum dalam kemasan, air mineral