Skip to main content
  • Administrator

Sejumlah Data tentang Plastik dan Sampah Plastik

Plastik merupakan bahan yang produksinya menghabiskan lebih sedikit energi daripada bahan lain, seperti alumunium, baja, kaca, dan kertas. Produksi alumunium mengonsumsi energi 74,1 kWh per kilogram, baja mengonsumsi 13,9 kWh per kilogram, kaca mengonsumsi 7,9 kWh per kilogram, kertas mengonsumsi 7,1 kWh per kilogram, sementara plastik hanya mengonsumsi 3,1 kWh per kilogram.

Timbulan sampah di Indonesia mencapai 30,34 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sampah plastik menyumbang 17,3 persen atau sekitar 5,24 juta ton. Lantas, sampah jenis apakah yang mendominasi timbulan sampah di Indonesia? Jawabannya adalah sampah sisa makanan yang berkontribusi 40,3 persen atau 12,23 juta ton.

Gas metana yang dihasilkan oleh limbah makanan yang membusuk 30 kali lebih kuat sebagai pemerangkap panas daripada gas karbondioksida yang dihasilkan sampah plastik. Limbah makanan berkontribusi lebih besar kepada perubahan iklim daripada sampah plastik.

Indonesia sendiri mengonsumsi plastik sekitar 5,7 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, 3 juta ton adalah plastik yang bisa digunakan kembali (reuseable) sementara 2,7 juta ton adalah plastik sekali pakai. Dari 2,7 juta ton plastik sekali pakai, baru 1 juta ton yang bisa didaur ulang.

Padahal, dengan jumlah perusahaan mencapai 1.000, dan dengan kapasitas produksinya mencapai 2,3 juta ton per tahun, industri daur ulang nasional masih membutuhkan lebih daripada 700 ribu ton bahan baku sampah plastik, yang kini masih harus diimpor.

 

Artinya, dengan meningkatkan kapasitas industri daur ulang nasional serta pengumpulan dan pemilahan sampah plastik, masih sangat besar potensi yang bisa dioptimalkan dari sampah plastik ini. Jika ini bisa dilakukan, maka ekonomi sirkular di Indonesia akan berkembang dan menghidupi banyak orang serta jumlah sampah yang tidak terkelola pun makin berkurang.[]

sampah plastik, data plastik