Ahli Meminta Aturan terhadap Bahan Kimia PFAS Diperketat
Para ahli di Inggris telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang tingkat bahan kimia yang persisten, yang biasa disebut sebagai “bahan kimia selamanya”, dalam air minum di Inggris. Mereka menekankan potensi bahayanya bagi kesehatan manusia.
Kontaminan ini, yang diberi label PFAS, dikaitkan dengan masalah kesehatan yang signifikan seperti kanker dan komplikasi kesuburan jika ada dalam jumlah besar.
Royal Society of Chemistry (RSC) Inggris telah meminta pemerintah untuk meningkatkan peraturan, meniru langkah-langkah yang telah diambil di negara lain, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Meskipun pemerintah Inggris masih berpendapat bahwa kriteria keamanan saat ini sangat ketat, PFAS terdiri dari lebih 9.000 bahan kimia yang sering ditemukan dalam barang-barang sehari-hari seperti wadah makanan dan kosmetik karena sifatnya yang anti-air dan anti-noda.
Kelompok bahan kimia PFAS ini masuk ke dalam sistem air minum ketika barang-barang seperti peralatan masak anti-lengket dan pakaian, beberapa di antaranya mengandung bahan kimia ini, rusak atau aus.
Saat ini, penyedia air minum di Inggris diwajibkan untuk menyaring 47 jenis PFAS. Jika kadarnya melebihi batas yang dianggap berisiko tinggi oleh badan pengawas air minum di Inggris, air tersebut tidak boleh dikonsumsi. Tapi, hal ini hanya bersifat anjuran dan tidak memiliki konsekuensi hukum.
RSC menyuarakan keprihatinan bahwa hal ini bisa membuat warga terpapar pada tingkat risiko menengah, dan aturan juga masih mengabaikan jenis PFAS lainnya. Maka, mereka merekomendasikan pengetatan sepuluh kali lipat pada tingkat yang dapat diterima dan pengujian untuk semua jenis PFAS. Jika rekomendasi ini disetujui dan diterapkan, maka Inggris akan selaras dengan peraturan dan pembatasan yang lebih ketat di Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Stephanie Metzger dari RSC mengatakan kepada BBC bahwa bukti ilmiah yang terus berkembang mendorong sikap RSC. Pedoman sebelumnya menunjukkan bahwa 100 nanogram per liter PFAS masih aman. Namun, penelitian yang sedang berlangsung menunjukkan potensi implikasi kesehatan bahkan pada tingkat paparan yang lebih rendah.
Air dengan tingkat PFAS antara 10 dan 100 nanogram per liter di Inggris disebut sebagai air dengan risiko sedang. Air seperti itu membutuhkan pengujian lanjutan tetapi tetap dapat dikonsumsi.
Dr. David Megson dari Manchester Metropolitan University menyatakan ketidaknyamanannya terhadap berbagai sumber air yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan yang berbeda bagi setiap individu.
Mengatasi PFAS merupakan tantangan karena proses pengolahan air standar tidak dapat menghilangkan bahan kimia ini. Penyedia air biasanya mencampur air dari berbagai sumber untuk mengurangi konsentrasinya, sementara beberapa lainnya mengeksplorasi metode mutakhir, seperti teknologi membran bertekanan tinggi.
Berdasarkan proyek pemetaan Forever Chemicals, RSC menyimpulkan bahwa sekitar sepertiga dari aliran air di Inggris dan Wales memiliki tingkat PFAS berisiko sedang, dengan kurang dari 5 persen berisiko tinggi.
Selain kesehatan manusia, ada kekhawatiran tentang PFAS yang memengaruhi satwa liar di air. Dr. Megson mempertanyakan logika yang menganggap PFAS sangat berbahaya bagi konsumsi manusia, tetapi tampaknya tidak terlalu berbahaya bagi satwa liar yang terus-menerus terpapar olehnya. Dia menekankan perlunya mengevaluasi apakah level PFAS di alam liar benar-benar masih aman bagi kehidupan air.
RSC juga mendesak pemerintah untuk menyusun direktori PFAS nasional dan membentuk badan pengatur bahan kimia ini.
Seorang perwakilan dari Departemen Lingkungan Hidup, Pangan dan Urusan Pedesaan menyebutkan upaya yang sedang berlangsung untuk mengevaluasi tingkat paparan lingkungan PFAS, asal-usul, dan potensi bahaya untuk membentuk kebijakan di masa depan. Water UK, asosiasi industri air minum di Inggris, menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan air minum di Inggris terus secara konsisten menyediakan air minum berkualitas tinggi, sesuai dengan standar peraturan yang ketat.
Sumber:
BBC News. 2023. “Experts Call for Tighter Limits on ‘Forever Chemicals’ in Water”. 18 Oktober 2023, sec. Science & Environment. https://www.bbc.com/news/science-environment-67101179.