Bahan Kimia PFAS Ditemukan pada Sedotan Kertas dan Bambu
Tidak terkesan dengan sedotan kertas yang menggantikan sedotan plastik sekali pakai dalam upaya ramah lingkungan? Yang mengejutkan, sedotan kertas mungkin tidak “sehijau” yang dibayangkan.
Baru-baru ini, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food Additives and Contaminants menyoroti keberadaan bahan kimia persisten PFAS (zat per- dan polifluoroalkil) pada sebagian besar sedotan kertas dan bambu yang dianalisis. Para ilmuwan Belgia yang menulis laporan penelitian ini meneliti 39 merek sedotan, yang terbuat dari kertas, bambu, plastik, dan baja tahan karat. Semua sedotan itu mereka beli dari berbagai peritel dan restoran di Belgia.
Dari sampel tersebut, hampir setiap sedotan memiliki jejak PFAS, yang seringkali ditambahkan selama produksi agar sedotan itu memiliki ketahanan terhadap air. Dari 39 sampel, 27 di antaranya dinyatakan positif mengandung bahan kimia tersebut, dengan pengecualian pada sedotan baja tahan karat.
Sedotan kertas adalah jenis sedotan yang paling rentan, dengan 90% (atau 18 dari 20 merek) menunjukkan keberadaan PFAS. Selain itu, bahan kimia ini juga ditemukan pada 80% sedotan bambu, 75% sedotan plastik, dan 40% sedotan kaca.
Meskipun 18 jenis PFAS yang berbeda terdeteksi, konsentrasinya umumnya rendah. Yang paling sering ditemukan adalah asam perfluorooctanoic (PFOA), yang akan dilarang secara global pada 2020.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sedotan kertas dan bambu ini mungkin bukan pengganti yang benar-benar berkelanjutan untuk sedotan plastik. Sedotan ini justru dapat meningkatkan paparan PFAS, baik melalui degradasi di fasilitas pembuangan sampah atau pembakaran yang tidak sempurna.
Menariknya, beberapa PFAS sangat mudah larut dalam air, sehingga berpotensi merembes dari sedotan ke dalam minuman. Penelitian ini tidak mempelajari lebih dalam aspek ini.
Tim berteori bahwa produsen mungkin sengaja menambahkan bahan kimia agar produk sedotannya memiliki ketahanan terhadap air. Namun, PFAS juga dapat dihasilkan dari tanah yang tercemar atau konsekuensi daur ulang yang tidak disengaja. Tim menekankan perlunya penelitian tambahan untuk menentukan sumber kontaminasi dan mengukur potensi dampaknya terhadap kesehatan dan minuman.
Penelitian ini mengikuti penelitian pada 2021 di Amerika Serikat yang mengungkapkan keberadaan 21 PFAS pada sedotan kertas dan sedotan nabati lainnya, sedangkan di sedotan plastik tidak ditemukan. Meskipun PFAS lazim ditemukan di sebagian besar sedotan, konsentrasinya yang rendah dikombinasikan dengan penggunaan sedotan yang jarang mengindikasikan risiko langsung pada manusia yang minimal.
Meskipun PFAS dalam jumlah kecil tidak berbahaya secara inheren, efek kumulatifnya, termasuk pada manusia, mengkhawatirkan. Namun demikian, sedotan nabati tetap dianggap pilihan lingkungan yang lebih baik daripada sedotan plastik.
Mengingat sedotan baja tahan karat tahan lama, dapat digunakan kembali, dan bebas PFAS, para peneliti menganjurkan penggunaannya, dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dan kesehatan.
Memahami PFAS
PFAS mencakup sekelompok bahan kimia yang bertahan lama di lingkungan. Sesuai dengan aturan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), PFAS ada di mana-mana, bertahan di lingkungan, dan dapat ditemukan secara global dalam darah manusia dan hewan, serta di udara, air, tanah, makanan, kemasan, dan barang-barang rumah tangga tertentu.
Implikasi PFAS terhadap kesehatan
Para ilmuwan masih terus mengungkap dampak penuh PFAS terhadap manusia, hewan, dan lingkungan. Sejauh ini, PFAS telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Seperti yang dinyatakan oleh EPA, PFAS dapat menyebabkan:
- Masalah kesuburan atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil.
- Masalah perkembangan anak, termasuk berat badan lahir rendah, pubertas dini, anomali tulang, atau perubahan perilaku.
- Peningkatan kemungkinan kanker tertentu, seperti kanker prostat, ginjal, dan testis.
- Respons kekebalan tubuh yang melemah, termasuk reaksi vaksin yang berkurang.
- Gangguan endokrin.
- Peningkatan kolesterol atau risiko obesitas.
Sumber PFAS yang umum
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), PFAS ada di mana-mana dalam produk sehari-hari yang tak terhitung jumlahnya. Beberapa, dalam jumlah terbatas, bahkan memiliki persetujuan FDA, seperti dalam kemasan makanan.
Mereka biasanya ditemukan di:
- Kain dan karpet yang tahan terhadap noda dan air.
- Pembersih rumah tangga.
- Varietas cat.
- Solusi pencegah kebakaran.
- Peralatan dapur tertentu.
- Peralatan pengemasan dan pemrosesan makanan.[]
Sumber:
Mary Walrath-Holdridge. 28 Agustus 2023. “Not so Eco-Friendly? Paper Straws Contain More ‘Forever Chemicals’ than Plastic, Study Says.” USA TODAY. https://www.usatoday.com/story/news/nation/2023/08/28/paper-straws-worse-than-plastic-pfas-study/70702090007/.
PFAS, bahan kimia, bahan kimia abadi, sedotan, sedotan kertas, sedotan bambu, sedotan plastik