Skip to main content
  • Administrator

EPA Amerika Serikat Rekomendasikan Perubahan Simbol Daur Ulang pada Plastik

Lambang “panah yang mengejar” (chasing arrow) yang dikenal luas oleh publik sebagai arahan untuk mendaur ulang, sekarang dianggap membingungkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA). Mereka menyarankan agar lambang atau logo itu tidak digunakan lagi untuk plastik, dan menggantinya dengan simbol lain.

Saran ini muncul di saat semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa daur ulang plastik ternyata tidak sesuai dengan harapan. Sebagian besar plastik berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hanya 5% plastik (sebagian besarnya PET) yang benar-benar didaur ulang.

Kate O’Neill, seorang profesor di University of California Berkeley, yang telah lama menganjurkan perubahan ini, mengungkapkan pendapatnya tentang perubahan logo tersebut. Dia mengatakan, “Saya telah mengusulkan hal ini selama bertahun-tahun karena menyadari kebingungan yang terjadi.”

Penelitian O’Neill mencakup dinamika global dan lokal dalam pengelolaan dan daur ulang sampah. Ia mengatakan, “Jadi, saya berusaha untuk menjernihkan kebingungan masyarakat. Tetapi prosesnya harus lebih mudah.”

EPA setuju dengan pendapat O’Neill. Pada April 2023, badan tersebut mendesak Komisi Perdagangan Federal untuk meninggalkan simbol daur ulang panah untuk plastik, menyebutnya sebagai “menipu atau menyesatkan”. O’Neill menjelaskan, “Aspek yang menipu terletak pada simbolnya, yang menyampaikan pesan daur ulang. Terkadang kita disesatkan untuk berpikir bahwa semua plastik dapat didaur ulang hanya karena memiliki simbol tersebut.”

Apa yang Salah Kaprah?

Namun, ternyata tidak semua plastik yang ditandai dengan simbol tersebut dapat didaur ulang dengan mudah. Di dalam simbol “panah yang mengejar”, terdapat sebuah angka kecil, yang dikenal sebagai kode identifikasi resin, atau RIC.

O’Neill menjelaskan, “Angka-angka ini dimaksudkan untuk memberi tahu mereka yang menyortir plastik tentang kemampuan daur ulangnya dalam skala dari 1 hingga 7. Ini tidak pernah bertujuan untuk meyakinkan konsumen bahwa semuanya dapat didaur ulang.”

Menurutnya, angka 1 dan 2 mewakili plastik yang mudah didaur ulang, sementara plastik yang ditandai dengan angka 3 hingga 7 menimbulkan tantangan untuk didaur ulang.

“Angka-angka ini berfungsi sebagai panduan dasar dari satu kelompok, yaitu produsen, ke kelompok lainnya, yaitu pendaur ulang dan pemilah sampah, untuk menggambarkan apa yang dapat dan tidak dapat didaur ulang,” tambah O’Neill. “Pesan simbol panah yang mengejar menjadi salah arah ketika orang-orang mulai menafsirkannya sebagai arahan bagi konsumen.”

Cara Mengurangi Kebingungan

Dalam upaya untuk mengurangi kebingungan, EPA yang menganjurkan penghapusan simbol panah pada plastik merekomendasikan simbol baru: segitiga solid yang berisi kode resin, tidak terkait dengan citra daur ulang. Perubahan ini akan mengalihkan perhatian dari representasi daur ulang ke kode resin, membantu para profesional untuk memilah plastik.

“Ini adalah langkah positif untuk menjadi lebih eksplisit tentang apa yang dapat didaur ulang,” tegas O’Neill. “Mengingat kelangkaan undang-undang, sangat menggembirakan untuk menyaksikan tindakan badan federal tentang daur ulang plastik.”

Di tingkat negara bagian, California telah memberlakukan undang-undang yang melarang penggunaan anak panah untuk produk yang tidak dapat didaur ulang. O’Neill memuji pendekatan California, tetapi menyarankan bahwa solusi yang lebih baik adalah mengurangi penggunaan plastik sama sekali.

“Saya tidak pernah bertemu dengan orang yang berargumen bahwa plastik itu bagus, dan kita membutuhkan lebih banyak plastik,” kata O’Neill. “Konsensusnya jelas: plastik yang mencemari lautan kita sangat merugikan.”[]


 Sumber:

“Chasing Arrows Plastic Recycling Symbol May Get Tossed in the Trash”. CBS News.” 2023. www.cbsnews.com. August 1, 2023. https://www.cbsnews.com/news/chasing-arrows-plastic-recycling-symbol-may-get-tossed-in-the-trash/.

plastik, daur ulang, simbol, nomor identifikasi resin