
Gelas Kopi Berlabel “Ramah Lingkungan” Dipertanyakan karena Potensi Risiko Kesehatan
Toko-toko ritel dan organisasi-organisasi amal memasarkan gelas berbahan dasar bambu dan peralatan makan anak-anak sebagai produk yang ramah lingkungan, padahal ada kekhawatiran tentang kandungan resin yang berpotensi menjadi ancaman kesehatan. Walaupun disebut-sebut ramah lingkungan karena bisa dipakai ulang, sebagian besar gelas bambu ini juga tidak dapat didaur ulang. Label ‘ramah lingkungan’ yang disematkan kepadanya dapat menyesatkan konsumen untuk berpikir bahwa mereka telah membuat pilihan yang berkelanjutan.
Badan Standar Pangan di Inggris (Food Standards Agency—FSA) pada Juni 2023 telah menyarankan para pelaku bisnis untuk menarik produk-produk seperti itu dari rak-rak toko mereka. FSA juga menyatakan bahwa melanjutkan penjualannya akan melanggar hukum.
Meskipun adanya arahan tersebut, produk campuran bambu ini, termasuk peralatan makanan anak-anak, masih dapat dengan mudah diakses secara online. Mereka biasanya terbuat dari bambu dan dikombinasikan dengan resin formaldehida melamin, yang seringkali menyerupai plastik.
Minggu lalu, menurut laporan The Guardian, WWF di Inggris, sebuah badan amal satwa liar terkemuka, menjual cangkir bambu yang dapat digunakan kembali, dengan harga 7,50 poundsterling (sekitar 119 ribu rupiah), dan mengklaim bahwa produk ini membantu konservasi lingkungan. Organisasi ini menyoroti dampak lingkungannya yang minimal meskipun cangkir iru mengandung 20 persen melamin. Setelah mendapat sorotan dari Observer, WWF-UK menghentikan penjualan produk tersebut.
The Wild Planet Trust, yang mengelola kebun binatang di Devon dan Cornwall, telah menjual cangkir perjalanan “Harimau” berbahan dasar bambu yang dilapisi dengan bubuk jagung dan melamin. Menyusul kekhawatiran yang muncul, produk tersebut juga telah ditarik sementara dari rak-rak sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Beberapa peritel elektronik tetap menawarkan peralatan makan anak-anak dari bambu-melamin. Misalnya, Etsy telah menawarkan peralatan makan bertema bambu dengan harga masing-masing £12 (sekitar 230 ribu rupiah), tetapi tetap bungkam ketika diminta untuk memberikan pernyataan.
Caroline Gardner, peritel lain, menawarkan mug bambu dengan 25 persen melamin. Setelah menyadari implikasinya, peritel tersebut menghentikan lini produk tersebut, meskipun beberapa barang secara tidak sengaja masuk ke rak penjualan. Barang-barang tersebut kemudian ditarik untuk dimusnahkan.
Amazon, raksasa e-commerce, telah melarang penjualnya untuk mendaftarkan peralatan makan dari bambu-melamin. Platform ini memutuskan hal ini hampir dua tahun sebelumnya, mengikuti standar Uni Eropa yang hanya mengizinkan peralatan makan dari bambu atau melamin 100 persen untuk keperluan yang berhubungan dengan makanan.
Kekhawatiran tentang hibrida bambu-melamin muncul pada November 2019. Sebuah studi dari German Federal Institute for Risk Assessment menemukan bahwa cairan panas dapat menyebabkan pelepasan bahan kimia berbahaya dari produk-produk ini. Paparan bahan kimia ini secara terus menerus dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang signifikan.
Komisi Eropa menyoroti tahun lalu bahwa barang-barang yang dibuat dari bambu dan bahan tidak resmi lainnya belum dinilai keamanannya secara memadai, sehingga penjualannya menjadi ilegal.
Di Inggris, dewan penasihat independen FSA menyatakan keprihatinannya tentang migrasi bahan kimia berbahaya dari cangkir bambu, dan menyarankan adanya penilaian risiko yang menyeluruh.
Beberapa pemasok telah melakukan pengujian independen dan menyatakan bahwa produk mereka aman. FSA secara aktif mencari umpan balik dan mendesak semua pemangku kepentingan untuk berbagi informasi terkait.
FSA menekankan ilegalitas penjualan barang dengan bahan tambahan yang tidak sah dan bekerja dengan tekun untuk memastikan kepatuhan pasar, menggemakan upaya serupa di seluruh Uni Eropa. FSA telah mendesak perusahaan untuk segera menghapus produk yang tidak sesuai dengan aturan dari inventaris mereka.[]
Sumber:
Ungoed-Thomas, Jon. 21 Oktober 2023. “Warnings over ‘Eco’ Coffee Cups That Pose Risks to Health with Toxic Resin.” The Observer, sec. Business. https://www.theguardian.com/business/2023/oct/21/warnings-over-eco-coffee-cups-that-pose-risks-to-health-with-toxic-resin.
ramah lingkungan, gelas bambu, resin, kemasan pangan, peralatan makan