Skip to main content
  • Administrator

Penelitian: BPA Level Tinggi Ditemukan dalam Pakaian Olahraga

Anda tentu tahu pakaian olahraga semacam bra olahraga atau kaos atletik. Mengenakan bra olahraga dan kaos atletik seringkali menunjukkan upaya kita dalam menjaga kesehatan. Pakaian ini biasanya digunakan untuk berlari, mendaki, atau mengikuti kelas olahraga dengan tujuan meningkatkan detak jantung atau menghirup udara segar.

Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa bra olahraga dan kaos atletik itu sendiri bisa jadi merusak kesehatan dengan cara yang tidak terduga, yakni melalui bahan pembuatnya. Para peneliti di Center for Environmental Health (CEH) menguji delapan merek bra olahraga dan enam merek kaos atletik. Mereka menemukan kadar bisfenol A atau BPA dalam kain yang dapat membuat pemakainya terpapar hingga lebih daripada 22 kali lipat batas aman yang ditentukan oleh peraturan di California, Amerika Serikat.

Demikian hal tersebut dilaporkan Treehugger, situs web yang menampilkan saran-saran tentang hidup berkelanjutan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan, pada 27 Desember 2022.

BPA adalah bahan kimia sintetik yang dibuat oleh perusahaan petrokimia. Bahan kimia seperti benzena dan propilena disintesis untuk membuat fenol dan aseton, yang merupakan bahan baku umum untuk BPA. Ia digunakan untuk pakaian berbahan poliester dengan spandeks untuk meningkatkan retensi pewarna, mengurangi listrik statis, dan meningkatkan daya tahan api. Namun, ia memiliki efek samping yang tidak diinginkan dan membahayakan kesehatan manusia.

Dr. Jimena Díaz Leiva, Direktur Sains di CEH, menjelaskan bahwa orang terpapar BPA melalui konsumsi (misalnya, dari memakan makanan atau meminum air dari wadah yang mengandung BPA) atau melalui penyerapan lewat kulit (misalnya, dari memegang kertas tanda terima). Penelitian telah menunjukkan bahwa BPA dapat diserap melalui kulit dan berakhir di dalam aliran darah setelah memegang kertas tanda terima selama beberapa detik atau beberapa menit pada suatu waktu.

“Bra dan kaos olahraga dipakai selama berjam-jam, dan Anda pasti akan berkeringat di dalamnya, jadi sangat mengkhawatirkan menemukan level BPA pada pakaian tersebut,” kata Dr. Leiva seperti dikutip dari Treehugger. Dengan kata lain, berkeringat meningkatkan potensi untuk menarik keluar BPA dari kain untuk masuk ke dalam tubuh.

BPA dikenal sebagai senyawa kimia pengganggu hormon. Ia meniru estrogen dan diyakini bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan dan reproduksi. Ia juga telah dikaitkan dengan berbagai kanker, gangguan metabolisme, diabetes, dan masalah kesehatan serius lainnya, terutama pada bayi dan balita. BPA dapat tertelan atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit, yang dikenal dengan “dermal absorption”.

Leiva menjelaskan bahwa penelitian terbaru ini berasal dari penyelidikan sebelumnya terhadap lebih daripada 100 merek kaos kaki poliester. Penyeledikan itu menemukan kadar BPA 33 kali lebih tinggi daripada batas aman.

“Kami telah menguji kaos kaki dengan campuran poliester, katun, dan spandeks yang berbeda-beda dan menemukan sejumlah besar BPA dalam kaos kaki yang terbuat dari campuran poliester-spandeks. Kami tidak menemukan BPA dalam kaos kaki yang sebagian besarnya terbuat dari katun atau serat alami lainnya.”

CEH telah menuntut merek-merek tersebut untuk memformulasi ulang kaos kaki mereka dan menghilangkan semua bisfenol, termasuk BPA. Beberapa merek setuju untuk melakukannya.

Kemudian CEH memutuskan untuk menguji bra dan kaos olahraga. Lalu, uji itu menghasilkan temuan serupa. Merek yang ditandai antara lain Nike, Athleta, PINK, Asics, The North Face, FILA, Brooks, All in Motion, Mizuno, New Balance, dan Reebok.

“Kami masih mempelajari bagaimana dan mengapa BPA muncul di pakaian, tapi kami tahu bahan kimia berbahaya ini tidak perlu ada di pakaian kita. Produser harus merumuskan ulang produk mereka untuk menghilangkan semua bisphenol,” kata Leiva. “Terkadang formulasi ulang berarti menghilangkan BPA sehingga suatu barang dapat diberi label “Bebas BPA” dan menggantinya dengan bisfenol lain (seperti BPS), yang menyebabkan efek yang sama, hanya dengan nama yang berbeda. Karena itu, yang terbaik adalah menjauhi semua bisfenol.”

Selain itu, Leiva menganjurkan kita untuk membatasi paparan BPA dengan membatasi waktu mengenakan kaos kaki, bra olahraga, dan kaos atletik dari merek-merek tersebut. Lalu, kita diminta untuk membeli pakaian yang terbuat dari katun, wol, atau serat alami lainnya.

“Jika Anda mengenakan pakaian berbahan dasar poliester dengan spandeks, kami sarankan untuk membatasi waktu yang Anda habiskan dalam pakaian itu dengan menggantinya setelah berolahraga,” kata Leiva.

Kaos kaki, bra olahraga, dan kaos atletik yang terbuat dari bahan alami tidak menimbulkan ancaman yang sama. Pakaian-pakaian dari bahan alami mungkin tidak menyerap keringat sebagaimana poliester dengan spandeks, tetapi alternatif yang lebih aman bagi kesehatan.

Beberapa perusahaan saat ini menjual bra olahraga dan kaos atletik yang terbuat dari wol atau katun, dengan persentase bahan sintetis yang lebih rendah. Jadi, kita harus memeriksa label terlebih dahulu saat berbelanja. Ini mungkin pilihan yang lebih baik untuk menghindari diri dari paparan BPA.[]

Sumber:

Martinko, Katherine. 27 Desember 2022. “Your Sports Bra Might Contain BPA.” Treehugger. https://www.treehugger.com/bpa-sports-bras-6951561.

BPA, pakaian olahraga