Skip to main content
  • Administrator

Q & A tentang Bisphenol A (BPA)

T: Apa itu Bisphenol A atau BPA?

J: Bisphenol A, umumnya dikenal sebagai BPA, adalah senyawa kimia yang terutama digunakan dalam produksi plastik polikarbonat (plastik keras) dan resin epoksi. Berikut ini penjelasannya secara rinci:

  1. Struktur Kimia dan Produksi: BPA adalah senyawa sintetis organik dengan rumus kimia C15H16O2. Senyawa ini termasuk ke dalam kelompok turunan difenilmetana dan bifenol. BPA diproduksi melalui reaksi fenol dan aseton, yang berasal dari petrokimia.
  2. Penggunaan dalam Plastik dan Resin: Plastik polikarbonat berbasis BPA adalah bahan plastik yang jernih dan kuat yang digunakan dalam berbagai produk konsumen, seperti galon air mineral, peralatan olahraga, dan cakram padat (CD). Resin epoksi yang mengandung BPA digunakan untuk melapisi bagian dalam kaleng makanan dan minuman, pada sealant gigi, dan pada produk lainnya.
  3. Masalah Kesehatan: Ada kekhawatiran tentang keamanan BPA, terutama karena BPA dapat terlepas dari plastik ke dalam makanan dan minuman. BPA adalah pengganggu endokrin, yang berarti dapat meniru hormon tubuh dan berpotensi mengganggu sistem endokrin. Penelitian telah mengaitkan paparan BPA dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan reproduksi, penyakit jantung, diabetes, dan masalah perkembangan pada anak-anak.
  4. Tindakan Regulasi dan Alternatif: Karena masalah kesehatan ini, banyak negara telah memperkenalkan peraturan untuk membatasi penggunaan BPA, terutama pada produk untuk bayi dan anak-anak. Akibatnya, produk bebas BPA menjadi lebih umum, menggunakan bahan kimia alternatif seperti bisphenol S (BPS) atau bisphenol F (BPF). Namun, masih ada penelitian yang sedang berlangsung untuk menilai keamanan dari bahan pengganti ini.

BPA adalah contoh klasik dari bahan kimia industri yang banyak digunakan tapi potensi dampak kesehatannya telah menimbulkan perdebatan publik dan pengawasan regulasi yang signifikan. Topik ini terus berkembang seiring dengan munculnya temuan-temuan ilmiah baru.

T: Apa saja faktor yang menyebabkan BPA larut dari plastik ke dalam makanan atau minuman?

J: Peluruhan Bisphenol A (BPA) dari plastik ke dalam makanan atau minuman dipengaruhi oleh beberapa faktor:

  1. Suhu: Suhu tinggi dapat meningkatkan laju peluruhan BPA dari plastik. Hal ini terutama terjadi ketika wadah plastik dipanaskan, seperti saat menggunakan microwave, atau ketika cairan atau makanan panas disimpan dalam plastik yang mengandung BPA.
  2. Usia dan Keausan Wadah: Wadah plastik yang lebih tua dan usang dapat melepaskan lebih banyak BPA. Seiring waktu, penggunaan berulang, goresan, dan keausan dapat memecah plastik, sehingga BPA lebih mungkin terlepas.
  3. Jenis Makanan atau Minuman: Sifat kimiawi makanan atau minuman yang bersentuhan dengan bahan yang mengandung BPA juga dapat memengaruhi peluruhan. Makanan dan minuman yang bersifat asam atau basa lebih mungkin menyebabkan peluruhan jika dibandingkan dengan makanan dan minuman yang bersifat netral.
  4. Durasi Penyimpanan: Lamanya waktu penyimpanan makanan atau minuman dalam wadah yang mengandung BPA dapat memengaruhi jumlah BPA yang larut. Periode penyimpanan yang lebih lama dapat meningkatkan jumlah BPA yang berpindah ke dalam makanan atau minuman.
  5. Jenis Plastik: Tidak semua plastik mengandung BPA, tetapi plastik yang mengandung BPA dapat bervariasi dalam hal kandungan BPA dan tingkat pelepasan BPA. Proses pembuatan yang berbeda dan adanya bahan kimia lain di dalam plastik juga dapat berperan.

Untuk meminimalkan paparan BPA, seringkali disarankan untuk menghindari memanaskan makanan dalam wadah plastik, terutama yang mengandung BPA, menggunakan wadah bebas BPA, dan mengganti wadah plastik yang sudah tua dan tergores. Selain itu, badan pengatur di berbagai negara telah menetapkan pedoman dan peraturan untuk membatasi penggunaan BPA dalam wadah makanan, terutama yang ditujukan untuk bayi dan anak-anak.

T: Apakah ada bukti ilmiah terkait peluruhan zat BPA dari plastik ke dalam makanan dan minuman?

J: Ada banyak bukti yang mendukung bahwa Bisphenol A (BPA) dapat meresap ke dalam makanan dan minuman dari wadah yang terbuat dari BPA. Berikut adalah beberapa temuan utama dari berbagai sumber:

  1. Peluruhan dari Berbagai Wadah: Menurut National Institute of Environmental Health Sciences, BPA dapat larut ke dalam makanan dari lapisan resin epoksi internal makanan kaleng dan dari produk konsumen seperti peralatan makan polikarbonat, wadah penyimpanan makanan, galon air mineral, dan botol bayi. Peluruhan ini terutama terjadi ketika cairan dipanaskan atau wadah tergores dan kasar.
  2. Temuan Penelitian: Mayo Clinic mencatat bahwa beberapa penelitian telah menunjukkan BPA dapat meresap ke dalam makanan atau minuman dari wadah yang mengandung BPA. Paparan ini sangat mengkhawatirkan karena potensi efek kesehatan pada otak dan kelenjar prostat janin, bayi, dan anak-anak, serta potensi efek perilaku pada anak-anak.
  3. Studi oleh Harvard School of Public Health: Sebuah studi dari Harvard School of Public Health menemukan bahwa partisipan yang minum selama seminggu dari galon atau botol polikarbonat menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah BPA dalam urin mereka. Temuan ini menunjukkan bahwa BPA dari wadah-wadah ini larut ke dalam cairan yang mereka konsumsi dan kemudian masuk ke dalam tubuh mereka.
  4. Paparan Umum melalui Konsumsi: Penelitian menunjukkan bahwa cara utama orang terpapar BPA adalah dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi BPA. Kontaminasi ini dapat terjadi dalam kondisi penggunaan normal wadah polikarbonat, yang menunjukkan bahwa penggunaan wadah tersebut setiap hari dapat menyebabkan migrasi BPA ke dalam makanan dan air.

Temuan ini menggarisbawahi realitas peluruhan BPA ke dalam makanan dan minuman, terutama dalam kondisi tertentu seperti pemanasan atau keausan fisik wadah. Temuan ini juga menyoroti sifat paparan BPA yang meluas pada populasi umum, terutama melalui sumber makanan.

T: Apa saja masalah atau risiko kesehatan utama dari BPA?

J: Bisphenol A (BPA) telah menjadi masalah kesehatan karena sifatnya yang mirip estrogen, yang berarti berpotensi meniru hormon estrogen dalam tubuh. Hal ini telah memicu penelitian dan perdebatan tentang potensi risiko kesehatannya. Masalah kesehatan utama yang terkait dengan BPA meliputi:

  1. Gangguan Endokrin: BPA dikenal sebagai pengganggu endokrin. BPA dapat meniru estrogen dan mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, yang berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
  2. Masalah Kesehatan Reproduksi: Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan BPA mungkin terkait dengan gangguan reproduksi, termasuk masalah kesuburan, penurunan kualitas sperma, dan perubahan perkembangan seksual pada pria dan wanita.
  3. Dampak pada Perkembangan Anak: Ada kekhawatiran bahwa paparan BPA selama periode kritis perkembangan, seperti di dalam rahim dan selama masa kanak-kanak, dapat memengaruhi perkembangan otak dan perilaku pada anak-anak.
  4. Peningkatan Risiko Kanker Tertentu: Beberapa penelitian telah mengindikasikan adanya kemungkinan hubungan antara paparan BPA dan peningkatan risiko kanker tertentu, seperti kanker payudara dan prostat, meskipun buktinya belum meyakinkan.
  5. Penyakit Jantung: Beberapa penelitian telah menemukan korelasi antara paparan BPA dan peningkatan tekanan darah dan risiko penyakit jantung, meskipun temuan ini tidak diterima secara universal.
  6. Gangguan Metabolisme: Paparan BPA telah dikaitkan dalam beberapa penelitian dengan obesitas dan diabetes, karena dapat memengaruhi metabolisme tubuh.
  7. Dampak pada Sistem Kekebalan Tubuh: Ada bukti yang muncul bahwa BPA mungkin memiliki efek buruk pada sistem kekebalan tubuh, meskipun area penelitian ini masih berkembang.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun banyak penelitian telah mengangkat masalah ini, interpretasi risiko BPA bervariasi di antara para ilmuwan dan badan pengatur. Beberapa lembaga dan organisasi menganggap tingkat paparan saat ini secara umum aman, sementara yang lain menganjurkan pendekatan yang lebih hati-hati karena potensi efek jangka panjang. Penelitian yang sedang berlangsung terus menyempurnakan pemahaman kita tentang implikasi BPA terhadap kesehatan.

T: Pernahkah ada kasus kesehatan yang menunjukkan penyebabnya adalah paparan BPA?

J: Mendeteksi dan mengaitkan masalah kesehatan secara khusus dengan paparan Bisphenol A (BPA) pada individu dapat menjadi tantangan karena beberapa alasan:

  1. Gejala Tidak Spesifik: Efek kesehatan yang berpotensi terkait dengan BPA, seperti gangguan hormon, masalah reproduksi, atau perubahan metabolisme, tidak hanya disebabkan oleh paparan BPA. Gejala-gejala tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, sehingga sulit untuk menentukan BPA sebagai penyebab definitif dalam setiap kasus.
  2. Paparan Jangka Panjang dan Level Rendah: Paparan BPA seringkali terjadi pada level rendah dalam waktu yang lama. Hal ini menyulitkan untuk menetapkan hubungan sebab-akibat langsung antara paparan dan efek kesehatan tertentu, karena hal ini dapat berkembang selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
  3. Interaksi yang Kompleks: Manusia biasanya terpapar beberapa bahan kimia dan pengganggu endokrin secara bersamaan, sehingga menyulitkan tugas untuk mengisolasi efek BPA dari zat-zat lain.
  4. Variabilitas dalam Respons Individu: Respons individu terhadap BPA dapat bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia, genetika, gaya hidup, dan kesehatan secara keseluruhan. Variabilitas ini semakin memperumit atribusi efek kesehatan terhadap BPA saja.
  5. Tantangan Epidemiologi: Meskipun studi tingkat populasi dapat menunjukkan korelasi antara paparan BPA dan hasil kesehatan tertentu, menetapkan hubungan sebab-akibat pada individu membutuhkan tingkat bukti yang sulit diperoleh di luar pengaturan eksperimental yang terkontrol.
  6. Penilaian Regulasi dan Ilmiah: Badan pengatur dan badan ilmiah menilai risiko BPA berdasarkan berbagai penelitian, termasuk penelitian pada hewan dan data epidemiologi. Meskipun penilaian ini dapat menghasilkan peraturan dan rekomendasi kesehatan masyarakat, penilaian ini biasanya tidak memberikan dasar untuk mendiagnosis masalah kesehatan terkait BPA pada individu.

Karena faktor-faktor ini, masalah kesehatan pada individu jarang didiagnosis atau diberi label secara eksplisit sebagai “disebabkan oleh BPA”. Sebaliknya, fokusnya seringkali adalah mengurangi paparan BPA secara keseluruhan, terutama pada kelompok yang lebih rentan seperti anak-anak dan wanita hamil, sebagai tindakan pencegahan. Saran kesehatan masyarakat cenderung didasarkan pada prinsip meminimalkan potensi risiko, mengingat pemahaman saat ini tentang efek BPA.

T: Mempertimbangkan potensi risiko kesehatan akibat BPA, apa yang dilakukan oleh otoritas makanan dan obat-obatan di berbagai negara untuk mencegah risiko tersebut?

J: Menanggapi potensi risiko kesehatan dari Bisphenol A (BPA), berbagai otoritas makanan dan obat-obatan di seluruh dunia telah mengambil tindakan regulasi yang berbeda:

  1. Amerika Serikat: Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengetahui adanya kekhawatiran mengenai BPA dan terus memantau literatur ilmiah untuk meningkatkan pemahaman mengenai keamanan BPA. FDA telah melakukan penelitian ekstensif dan meninjau ratusan penelitian, menyimpulkan bahwa penggunaan BPA yang disetujui saat ini dalam wadah dan kemasan makanan aman. Pada 2012 dan 2013, FDA mengubah peraturan bahan tambahan makanannya untuk mengeluarkan penggunaan bahan berbasis BPA dari botol bayi, sippy cup, dan kemasan susu formula bayi.
  2. Uni Eropa: Uni Eropa telah melarang penggunaan BPA dalam pembuatan botol susu bayi dan produk sejenis. Selain itu, Uni Eropa juga membatasi jumlah BPA yang dapat meresap ke dalam makanan dari bahan kontak makanan plastik, pernis, dan pelapis. Program REACH Uni Eropa juga telah membatasi penggunaan BPA pada kertas termal. Selain itu, beberapa negara Uni Eropa telah menerapkan peraturan nasional mereka sendiri terkait pembatasan BPA. Sebagai contoh, Prancis melarang penggunaan BPA di semua kemasan makanan, sementara negara anggota Uni Eropa lainnya seperti Swedia, Denmark, dan Belgia, melarang BPA pada bahan kontak makanan tertentu yang ditujukan untuk anak-anak.
  3. Wilayah Asia-Pasifik: Banyak negara di kawasan ini, termasuk Cina, Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan, membatasi atau melarang penggunaan BPA pada bahan kontak makanan dan barang kontak makanan. Australia telah melakukan penghapusan BPA pada botol susu plastik polikarbonat oleh peritel besar. Larangan khusus termasuk larangan botol susu bayi polikarbonat di Cina dan Malaysia, dan batas migrasi khusus untuk BPA dalam plastik polikarbonat yang bersentuhan dengan makanan di Jepang.
  4. Kanada: Direktorat Makanan Kanada telah melakukan tinjauan berkala terhadap BPA. Berdasarkan tinjauan ini dan penegasan kembali oleh badan pengawas internasional lainnya, mereka telah mengambil tindakan untuk meningkatkan perlindungan terhadap bayi dan anak-anak. Hal ini termasuk mengembangkan “Kode Praktik” untuk mengurangi kadar BPA dalam lapisan kaleng susu formula bayi dan menetapkan target migrasi BPA dalam kaleng susu formula bayi.

Tindakan-tindakan peraturan ini mencerminkan perpaduan antara kehati-hatian, penilaian ilmiah, dan responsif terhadap keprihatinan publik, dengan fokus khusus pada perlindungan bayi dan anak kecil, yang dianggap lebih rentan terhadap potensi efek BPA.

T: Apakah ada peraturan pembatasan total asupan harian (TDI) dan tingkat migrasi BPA?

J: Ya, ada.

  1. TDI untuk BPA: Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) telah menurunkan TDI dari 4 mikrogram atau atau 4 per sejuta gram per kilogram berat badan per hari (µg/kg BB/hari) menjadi 0,2 nanogram atau 0,2 per miliar gram BPA untuk setiap kilogram berat badan per hari.
  2. Batas Migrasi untuk BPA: Di Uni Eropa, batas migrasi spesifik untuk BPA ditetapkan sebesar 0,05 bpj (bagian per juta). Untuk Amerika Serikat, tidak ada informasi mengenai batas migrasi pada saat ini. Sementara itu, di Indonesia batas migrasi ditetapkan pada 0,6 bpj.

Penting untuk dicatat bahwa angka-angka ini dapat berubah seiring dengan munculnya penelitian dan peraturan baru.

T: Apa yang dapat dilakukan publik atau konsumen untuk meminimalkan paparan BPA?

J: Meminimalkan paparan terhadap Bisphenol A (BPA) melibatkan kesadaran akan sumber-sumber BPA dan membuat pilihan berdasarkan informasi tentang produk itu. Berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan:

  1. Pilih Produk Bebas BPA: Carilah produk yang berlabel “bebas BPA”, terutama saat memilih wadah makanan, galon air mineral, dan produk bayi seperti botol dan sippy cup.
  2. Kurangi Penggunaan Plastik Tertentu: Hindari wadah plastik dengan kode daur ulang 3 atau 7 karena jenis-jenis plastik itu mengandung BPA.
  3. Berhati-hatilah dengan kemasan makanan: Batasi konsumsi makanan kaleng, karena banyak kaleng yang dilapisi dengan bahan yang mengandung BPA. Pilihlah makanan segar atau beku sebagai gantinya.
  4. Tangani Struk Belanja dengan Hati-hati: Kertas termal yang digunakan dalam struk belanja dapat mengandung BPA. Tangani dengan hati-hati dan cuci tangan Anda setelah menyentuhnya. Pilihlah struk elektronik jika memungkinkan.
  5. Hindari Memanaskan Plastik: Jangan memanaskan makanan di dalam microwave dalam wadah plastik atau memasukkan plastik ke dalam mesin pencuci piring, karena panas dapat menyebabkan BPA terlepas.
  6. Periksa Produk untuk Anak-Anak: Pastikan produk untuk bayi dan anak kecil, seperti botol, cangkir, dan mainan, bebas BPA, karena anak-anak lebih rentan terhadap efek BPA.
  7. Tetap Terinformasi: Ikuti perkembangan penelitian dan rekomendasi terbaru mengenai BPA dan bahan kimia serupa.
  8. Praktikkan Penyimpanan yang Aman: Simpan makanan dan minuman dalam wadah yang aman, dan hindari wadah plastik yang menunjukkan tanda-tanda keausan, yang dapat meningkatkan kemungkinan peluruhan BPA.
  9. Mengadvokasi Peraturan: Dukung kebijakan dan praktik yang membatasi penggunaan BPA pada produk konsumen, terutama yang bersentuhan dengan makanan.
  10. Waspadai Paparan di Tempat Kerja: Jika Anda bekerja di industri yang menggunakan BPA (seperti manufaktur plastik), pastikan langkah-langkah keamanan yang tepat sudah tersedia.

Ingat, meskipun meminimalkan paparan BPA adalah hal yang bijaksana, penting juga untuk mempertahankan perspektif yang seimbang. Risiko yang terkait dengan BPA perlu dipertimbangkan dengan kepraktisan kehidupan sehari-hari dan manfaat produk yang mengandungnya. Tujuannya adalah untuk mengurangi paparan, terutama pada populasi yang lebih rentan, tetapi tidak menyebabkan kecemasan yang berlebihan.[]


Sumber:

BPA, polikarbonat, Plastik Keras, galon bekas pakai, galon guna ulang