10 Cara Mengurangi Paparan BPA
Bisfenol A, atau BPA, adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam banyak hal, mulai dari logam yang melapisi makanan kaleng kita, galon air minum dalam kemasan, hingga kuitansi dari mesin kasir. Digunakan dalam pembuatan resin epoksi dan plastik polikarbonat, BPA dikenal sebagai pengganggu endokrin. Itu berarti BPA dapat meniru struktur dan fungsi hormon estrogen, memengaruhi produksi alami tubuh dan respons hormon alami. Efeknya, senyawa kimia ini telah dihubungkan dengan banyak masalah kesehatan.
Dalam sebuah metaanalisis terhadap 28.353 orang dewasa pada 2021, BPA terdeteksi di lebih daripada 90 persen sampel. Ini sangat kuat menunjukkan bahwa senyawa kimia ini sulit dihindari oleh populasi umum.
Meskipun belum diketahui apakah ada alternatif pengganti BPA yang benar-benar lebih sehat dan aman, jika Anda ingin membatasi paparan terhadap BPA, tips berikut akan membantu.
1. Periksa kode daur ulang kemasan makanan dan minuman
Jenis kemasan plastik yang ditandai dengan kode daur ulang 3, 6, atau 7 mungkin mengandung BPA. Hindari atau kurangi membeli makanan dan minuman yang dikemas oleh wadah berkode daur ulang tersebut. Di sisi lain, kode daur ulang 1, 2, 4, dan 5 tidak mungkin mengandung BPA dan umumnya juga lebih mudah untuk didaur ulang.
2. Batasi konsumsi makanan kalengan
Sebagian besar orang terpapar BPA melalui pola makan. Oleh karena itu, membatasi konsumsi makanan kalengan dapat mengurangi kemungkinan terpapar bahan kimia tersebut. Ini termasuk makanan kalengan seperti buah-buahan dan sayuran (produsen menggunakan BPA pada lapisan untuk menghindari kontaminasi logam) dan produk minuman seperti kaleng soda atau bir.
3. Jika Anda tidak bisa membatasi makanan kalengan, ingatlah untuk membilasnya terlebih dahulu
Sayangnya, kita hidup di dunia di mana tidak banyak tersedia makanan mentah (tidak diproses) dan segar. Namun, masih ada cara untuk mengurangi paparan BPA jika ketersediaan makanan terbatas pada bahan makanan kalengan.
Sebuah eksperimen pada 2020 yang diterbitkan oleh Cambridge University Press menemukan bahwa membilas sayuran kalengan adalah metode efektif untuk mengurangi paparan BPA, dapat menurunkan paparan bahan kimia itu hingga hampir tiga kali lipat. Membilas juga dapat membantu mengurangi bahan tambahan lainnya, seperti natrium atau gula.
Pilihan lain adalah membeli buah dan sayuran beku jika Anda tidak dapat menemukan yang segar, atau memilih yang kering daripada kalengan (penelitian yang sama menemukan bahwa bahan makanan kering memiliki paparan BPA paling sedikit).
4. Lakukan Riset
Carilah label “BPA Free” pada produk yang Anda beli dan jangan lupa bahwa BPA tidak terbatas pada plastik keras atau polikarbonat. Ia juga biasanya terdapat pada produk kertas termal, wadah makanan siap saji, dan kaleng. Untuk membantu konsumen menemukan produk mana yang terkait dengan BPA, Environmental Working Group telah menyusun sebuah database dari hampir 16.000 makanan dan minuman olahan tertentu yang dikemas dalam bahan yang mungkin mengandung BPA.
5. Jangan panaskan makanan di wadah plastik
Karena BPA dapat terurai pada suhu tinggi dari waktu ke waktu, jumlah bahan kimia yang larut ke dalam makanan atau minuman meningkat jika wadahnya dipanaskan. Itu berarti memanaskan makanan Anda dalam wadah plastik di microwave dapat meningkatkan peluang Anda terpapar BPA. Demikian pula, air minum dalam kemasan plastik guna ulang akan meluluhkan BPA lebih banyak saat air dibiarkan dalam suhu tinggi.
6. Gunakan stoples kaca untuk menyimpan makanan
Semakin banyak perusahaan yang memilih untuk mengemas produk mereka dalam wadah gelas yang dapat digunakan kembali. Meskipun terkadang lebih mahal daripada versi kalengan, ini mungkin merupakan investasi yang lebih baik dalam jangka panjang.
Selain itu, botol dan toples kaca 100 persen dapat didaur ulang. Lebih daripada itu, mereka juga dapat digunakan kembali, sehingga Anda dapat mencucinya dan terus menggunakannya untuk menyimpan makanan atau penggunaan lainnya.
7. Ganti pembuat kopi otomatis Anda
Sebagian pembuat kopi otomatis terbuat dari plastik keras, dan mungkin mengandung BPA dalam wadah dan tabungnya, sehingga meluruhkan bahan kimia tersebut langsung ke dalam cangkir kopi pagi Anda.
Bisa juga ada BPA dalam kapsul kopi Anda. Menurut sebuah percobaan pada 2020 yang dirilis oleh Toxicology Reports, BPA adalah bahan kimia estrogenik paling umum kedua dalam kapsul kopi. Meskipun tingkat yang terdeteksi relatif rendah jika dibandingkan dengan pedoman keselamatan yang ditetapkan, studi tersebut menyarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan terhadap risiko kesehatan dari konsumsi kopi yang terpapar BPA.
8. Pilih peralatan makan non-plastik
Plastik keras, seperti yang digunakan untuk piring dan mangkuk, adalah beberapa produk paling umum yang mengandung BPA di dapur kita. Karena jumlah bahan kimia yang keluar dari wadah plastik keras meningkat saat tergores, rusak, atau panas, maka semakin lama disimpan, semakin besar kemungkinan produk tersebut membuat Anda atau keluarga Anda terpapar BPA. Sebaiknya makan makanan Anda dari piring kaca atau keramik.
9. Waspadai produk-produk bayi
Meskipun Kementerian Kesehatan sudah mewajibkan produk-produk bayi “bebas BPA” sejak 2016, ada kemungkinan produk yang lebih tua atau yang diproduksi di negara lain masih mengandung jejak BPA. Mainan bayi yang terbuat dari plastik (seperti yang digunakan untuk mendorong pertumbuhan gigi) mungkin masih mengandung BPA, meskipun semakin banyak produsen yang menawarkan opsi “bebas BPA”.
Jika Anda ingin benar-benar tidak menggunakan plastik, carilah mainan bayi dari kayu atau yang terbuat dari bahan non-plastik.
10. Hindari tanda terima kertas termal
Kertas termal yang digunakan untuk tanda terima di mesin kasir, terminal kartu kredit, dan restoran dilapisi dengan BPA untuk memungkinkan pencetakan tanpa tinta. Penelitian telah menunjukkan bahwa memegang tanda terima tersebut dapat mentransfer bahan kimia ke kulit, yang kemudian dapat bermigrasi ke aliran darah.
Saat orang memegang kuitansi yang dicetak di atas kertas termal ini, BPA bisa bertahan di dalam tubuh selama sembilan hari atau lebih. Oleh karena itu, karyawan yang secara rutin menangani kuitansi, seperti server, kasir, atau pustakawan, dapat terkena tingkat paparan BPA yang tinggi.[]
Sumber:
Katherine Gallagher. 5 Agustus 2022. “10 Easy Ways to Reduce Your Exposure to BPA at Home.” Treehugger. https://www.treehugger.com/how-to-reduce-exposure-to-bpa-1204017.