Skip to main content
  • Administrator

Jangan Buang Sembarangan: Puntung Rokok Bisa Didaur Ulang

Saat ini salah satu item yang paling menyampah di dunia adalah puntung atau filter rokok. Pada 2016, diperkirakan sekitar 5,7 miliar batang rokok terjual, di mana 4,95 miliar puntungnya (atau setara dengan 845.000 ton) tidak dibuang dengan benar. Ini karena 75 persen perokok sembarangan membuang puntung mereka, bahkan di ruang publik.

Sampah puntung rokok pun tersebar bebas di lingkungan, tidak mudah terurai, dan mengandung 15.000 helai serat serta lebih daripada 7.000 bahan kimia beracun yang dilepaskan ke lingkungan. Alhasil, puntung rokok melahirkan masalah ekologi dan ekonomi yang serius.

Sampah puntung rokok tidak hanya dapat ditemukan di mana-mana, tetapi juga sangat mahal karena sulit untuk dikumpulkan. Apalagi dampak ini tidak hanya ditanggung oleh mereka yang mendapatkan keuntungan finansial dari produk rokok atau oleh mereka yang mengonsumsinya, tetapi juga ditanggung oleh semua warga.

Oleh karena itu, dari sisi ekonomi, generasi puntung rokok saat ini merupakan contoh dari eksternalitas negatif. Eksternalitas negatif muncul ketika aktivitas satu agen ekonomi memengaruhi orang-orang yang tidak berpartisipasi di dalamnya.

Para ekonom telah menunjukkan bahwa eksternalitas negatif menyebabkan ketidakefisienan alokasi sumber daya, dan karenanya intervensi pemerintah dapat dibenarkan. Meskipun kondisi ekonomi dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh puntung rokok tidak dapat disangkal, masalah ini tidak cukup mendapatkan perhatian dari pemerintah di banyak negara.

Hingga kini, masih sangat sulit bagi industri rokok untuk mengganti material dari filter atau puntung rokok. Sejak pertama kali muncul pada 1850-an, puntung rokok, terbuat dari serat plastik selulosa asetat yang tidak dapat terurai, ditujukan untuk mengurangi bahaya dari merokok. Namun, filter itu ternyata tidak benar-benar memberi manfaat maksimal bagi kesehatan perokok, dan bahkan serat yang ikut terisap itu bisa meningkatkan bahaya bagi perokok.

Dengan demikian, puntung rokok sebenarnya menghadirkan masalah ganda: tidak hanya tidak mengurangi risiko kesehatan bagi perokok, tetapi juga terakumulasi di lingkungan dan menghasilkan sejumlah besar sampah yang tidak dapat terurai.

Alternatif untuk filter selulosa asetat adalah filter yang terbuat dari selulosa murni dan sepenuhnya bisa terurai (biodegradable). Namun, filter biodegradable ini masih tetap membocorkan bahan kimia berbahaya ke lingkungan jika dibuang dengan cara yang tidak tepat. Bahkan, riset baru-baru ini menunjukkan efek negatif filter biodegradable pada bakteri tanah yang lebih besar daripada yang dihasilkan oleh filter serat plastik non-biodegradable.

Puntung Rokok Bisa Didaur Ulang

Untuk mengurangi dampak pencemaran puntung rokok, diperlukan strategi daur ulang yang ramah lingkungan, sehingga menghasilkan produk baru yang bermanfaat dan tidak berbahaya melalui proses yang bebas polusi. Penciptaan nilai untuk sampah puntung rokok tidak hanya memainkan peran penting dalam mencegah dampak lingkungan, tetapi juga penting dalam berkontribusi kepada ekonomi sirkular.

Dalam tiga tahun terakhir, beberapa riset ilmiah telah dilakukan mengenai daur ulang puntung rokok. Sebagian besar metode daur ulang puntung rokok menghasilkan bahan padat yang digunakan dalam berbagai sektor industri, seperti yang terkait dengan konstruksi, energi, lingkungan, dan kimia.

Daur ulang puntung rokok yang digunakan di industri konstruksi dan infrastruktur misalnya adalah bahan dalam produksi bata bakar, aspal, pracetak paving beton, dan bahan isolasi akustik. Baru-baru ini, hasil daur ulang puntung rokok juga menghasilkan ubin keramik.

Puntung rokok juga telah berhasil didaur ulang untuk tujuan energi, terutama dalam membuat perangkat baru dengan efisiensi tinggi untuk menyimpan energi bersih dan bahan nano.

Di bidang teknik lingkungan, daur ulang puntung rokok menghasilkan produk sampingan yang bisa berguna dalam pengolahan air dan limbah, misalnya untuk memisahkan minyak dan air, menghilangkan fosfat dan bahan kimia organik lain, seperti timbal dan logam berat. Penggunaan lain daur ulang puntung rokok adalah dengan mengubah selulosa asetatnya menjadi perekat panas yang berfungsi memecahkan masalah lingkungan oleh limbah turunan minyak bumi.

Hasil daur ulang puntung rokok juga telah diterapkan dalam industri metalurgi sebagai agen penghambat korosi pada baja dan dalam pertanian untuk mengendalikan serangga. Sebuah daur ulang baru dan menjanjikan dari selulosa asetat puntung rokok menghasilkan substrat yang efisien untuk budidaya tanaman hias.

Asam levulinat, salah satu produk antara yang sangat berguna dalam industri kimia (banyak digunakan di sektor pertanian, farmasi, dan kosmetik) juga dapat diperoleh dari proses hidrolisis termal puntung rokok. Asam levulinat juga berkontribusi pada penciptaan produk “hijau” lainnya, seperti bahan bakar terbarukan, plastik ramah lingkungan, pupuk organik, dan pestisida.

Lalu selulosa nanokristalin yang merupakan turunan puntung rokok dapat digunakan dalam industri medis sebagai komposit untuk keperluan biomedis, dan pulp selulosa turunan puntung rokok dapat digunakan dalam industri kertas.

Perilaku Perokok: Jangan Buang Puntung Sembarangan

Meskipun ada upaya cukup serius dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan berkelanjutan untuk limbah puntung rokok belum berjalan stabil. Ada beberapa tantangan untuk mendaur ulang limbah ini, seperti masalah teknis daur ulang, masalah yang timbul dari sifat beracun puntung rokok yang dibuang, keberlanjutan ekonomi sirkular ini, dan hambatan legislatif yang mengikutinya.

Tantangan terbesar dari semua itu adalah persoalan terkait pengumpulan puntung rokok. Isu ini bisa menciptakan risiko besar sehingga produk yang dikembangkan dari daur ulang puntung rokok menjadi tidak efisien dan juga tidak ekonomis. Penyebaran besar sampah puntung rokok di lingkungan menyebabkan pengumpulannya menjadi mahal dan tidak efisien.

Hal itu disebabkan oleh perilaku perokok yang kerap membuang puntung sembarangan. Ini harus segera diubah agar industri daur ulang puntung rokok bisa efisien dan berkelanjutan.

Mengubah perilaku perokok, sehingga mereka berhenti membuang puntung sembarangan sesuai dengan strategi ekonomi sirkular, harus menjadi tujuan semua pemerintah. Pengetahuan yang dihasilkan oleh sains tentang dampak negatif limbah puntung rokok terhadap lingkungan dan organisme merupakan awal yang penting untuk menghasilkan kesadaran dan perubahan perilaku berkelanjutan.

Untuk meningkatkan kesadaran dan menerapkan perilaku yang bertanggung jawab, program pendidikan yang membahas masalah lingkungan perlu ditingkatkan di sekolah dan kampus. Namun, sebagai langkah lebih jauh, kita memerlukan peningkatan kesadaran berbasis pemasaran. Sayangnya, pemasaran model ini tidak hanya langka tetapi bahkan seringkali disalahgunakan.[]

Sumber:

Conradi, Mercedes, and J. Emilio Sánchez-Moyano. 2022. “Toward a Sustainable Circular Economy for Cigarette Butts, the Most Common Waste Worldwide on the Coast.” Science of the Total Environment 847 (November): Diambil dari https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2022.157634 pada 30 Oktober 2022.

daur ulang, puntung rokok