Skip to main content
  • Administrator

Menyimpan Telur Agar Tetap Segar Dikonsumsi

Membeli telur di toko kelontong atau minimarket sudah menjadi hal rutin yang kita lakukan. Biasanya telur-telur itu sudah dikemas dalam wadah tertentu yang mencantumkan tanggal kedaluwarsa.

Nah, apakah tanggal kedaluwarsa itu benar-benar harus diperlakukan secara ketat? Jawabannya, itu bergantung kepada cara bagaimana kita menyimpan telur.

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, sebagaimana dikutip dari situs Treehugger, telur segar sebenarnya bisa bertahan hingga lima pekan jika disimpan di dalam refrigerator. Bahkan, Jika kita memecahnya lalu membekukan putih dan kuning telur di dalam mangkuk, telur bisa bertahan lebih lama.

Jadi, kuncinya adalah bagaimana menyimpan telur segar dengan benar.

Apakah telur harus disimpan di dalam refrigerator?

Telur segar memiliki lapisan lembap alami yang melindunginya dari bakteri. Jika telur dicuci, lapisan atau selaput itu hilang dan telur pun rentan.

Bakteri salmonella bisa mendatangi cangkang telur. Bakteri ini dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, dan demam. Orang kerap sakit karena makan telur mentah atau setengah matang atau produk telur yang telah terkontaminasi bakteri.

Pada 1970-an, kekhawatiran akan kontaminasi dan pembusukan telur membuat Departemen Pertanian AS mewajibkan produsen dan pengolah telur skala besar untuk mencuci, membersihkan, dan mendinginkan telur. Kanada, Jepang, dan negara-negara Skandinavia juga melakukan hal yang sama.

Namun, di sebagian besar negara Eropa, telur tidak dicuci atau didinginkan. Banyak orang Eropa percaya telur terlindung dari bakteri selama lapisan cangkangnya tetap utuh sekalipun disimpan dalam suhu ruangan selama berminggu-minggu (selain banyak negara juga mewajibkan peternak untuk memvaksinasi ayam mereka agar terhindar dari salmonella).

Karena lapisan pelindung ini, banyak peternak kerap mengatakan aman untuk menyimpan telur yang belum dicuci di meja makan atau di dapur. Mereka percaya lapisan pelindung itu atau kutikula bisa menjaga telur tetap aman dari bakteri selama kita tidak menggosoknya.

Namun, Deana Jones, seorang ahli teknologi pangan dari Agricultural Research Service (ARS) di Athens, Georgia, mengatakan, penelitian telah menunjukkan bahwa lapisan pelindung itu akan mengalami degradasi seiring waktu.

“Kami mengetahui bahwa kutikula mengering dan hilang, dan juga bahwa dari sudut pandang evolusi, kutikula ada bukan untuk mencegah salmonella masuk ke dalam telur, tetapi untuk mengendalikan respirasi selama inkubasi," kata Jones seperti dikutip dari situs Departemen Pertanian AS.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Poultry Science, Jones dan timnya membandingkan bagaimana telur disimpan di AS dan Eropa, serta teknik lainnya. Mereka menemukan bahwa metode AS adalah yang paling efektif, bahkan setelah telur disimpan (di dalam refrigerator) selama 15 pekan.

Para peneliti mengamati 5.400 telur dan menemukan bahwa telur yang dicuci dan disimpan di dalam lemari es masih merupakan telur Grade A (kualitas sangat tinggi) meskipun setelah disimpan rata-rata 15 pekan. Sebaliknya, telur yang disimpan pada suhu ruangan terdegradasi dari Grade AA (kualitas tertinggi) ke Grade B (kualitas terendah) hanya dalam waktu sepekan. Telur-telur ini juga kehilangan 15 persen dari beratnya selama 15 pekan.

“Kuncinya adalah kualitas telur tetap tinggi dengan pendinginan dan menurun dengan cepat tanpa itu,” kata Jones.

Bagaimana menyimpan telur segar?

Saat membeli telur di toko kelontong atau minimarket, periksa dulu untuk memastikan tidak ada yang retak. Cangkang yang retak bisa menjadi pintu masuk bagi bakteri. Jika telur retak atau pecah dalam perjalanan pulang dari toko, masukkan ke dalam wadah bersih dan tutup rapat wadah itu. Lalu, dinginkan dan gunakan dalam dua hari.

Kita biasanya menggunakan baki telur yang sudah ada di dalam kulkas. Tapi, disarankan kita sebaiknya tetap menyimpan telur di dalam kemasan kartonnya. Karton ini dirancang untuk melindungi telur agar tidak retak dan tidak menyerap bau makanan lain di dalam kulkas.

Simpan telur di tempat yang paling dingin di dalam kulkas, yakni di bagian tengahnya, bukan di bagian pintu yang biasanya lebih hangat. Suhu di dalam kulkas harus diatur setidaknya pada 4 derajat celcius atau lebih rendah.

Jangan langsung mencuci telur yang baru dibeli sebelum disimpan. Kita dianjurkan mencucinya sebelum digunakan. Cuci telur dengan lembut dalam air bersuhu 32-49 derajat celcius selama sekitar 30 detik.

Bagaimana mengetahui telur yang kualitasnya masih bagus atau sudah menurun?

Kualitas telur mungkin sedikit menurun seiring waktu, tetapi masih aman digunakan selama berminggu-minggu. Berikut ini beberapa cara untuk menguji apakah telur itu masih baik atau sudah buruk.

1. Periksa tanggal kedaluwarsa

Selalu periksa tanggal kedaluwarsa atau tanggal pada karton atau kemasan telur. Tanggal kedaluwarsa biasanya tidak lebih dari 30 hari sejak telur dikemas. Tapi, telur bisa bertahan lebih lama dari tanggal kedaluwarsa itu.

Jika Anda menyimpan dan mendinginkannya dengan benar, telur segar dalam cangkangnya bisa bertahan 3 hingga 5 pekan. Kualitasnya mungkin mulai menurun seiring bertambahnya waktu penyimpanan, tetapi masih aman untuk dikonsumsi.

2. Periksa aromanya

Kita bisa mengetahui apakah telur sudah busuk hanya dengan mendeteksi bau busuk yang berasal dari kulkas kita. Tapi, cara yang lebih baik adalah memecahkan telur ke dalam mangkuk, melihat penampakan yang tidak biasa, dan mengendus bau yang tidak enak.

Telur yang busuk akan berbau tidak sedap, baik itu yang masih mentah atau sudah dimasak. Jika terlihat dan berbau normal, telur masih aman untuk dikonsumsi.

3. Uji telur di dalam segelas air

Saat telur segar baru kita beli, tidak ada sel udara di dalamnya. Tapi seiring waktu penyimpanan di dalam kulkas, kantong udara biasanya terbentuk di antara lapisan-lapisan cangkang. Seiring waktu pula, kuning telur akan menyerap cairan dari putih telur. Saat uap air dan karbondioksida mulai menguap melalui pori-pori di dalam telur, akan lebih banyak udara menembus cangkang, sehingga memungkinkan sel udara itu berkembang.

Untuk mengetahui berapa lama telur telah disimpan, kita dapat mengukur kantong udara di dalamnya dengan melakukan tes mengambangkan telur. Caranya, jatuhkan sebutir telur mentah ke dalam segelas air. Jika tetap berada di dasar gelas secara horizontal, telur itu masing sangat segar. Jika sudah tidak terlalu segar, maka telur akan sedikit miring dalam posisi semihorizontal. Jika sudah basi, maka telur akan mengapung ke atas dalam posisi vertikal.[]

Sumber:

Jo DiLonardo, Mary. 11 Oktober 2021. “How Long Do Fresh Eggs Last?” Treehugger. https://www.treehugger.com/how-long-do-fresh-eggs-last-4859426.

Jones, D.R. et al. “Impact of Egg Handling and Conditions During Extended Storage on Egg Quality”. Poultry Science, vol 97, no. 2, 2018, pp. 716-723. Elsevier BV, doi:10.3382/ps/pex351.

telur, menyimpan telur