Q & A: Mengenal Bahan “Kimia Abadi” PFAS
Apa itu bahan kimia PFAS yang belum lama ini menjadi perhatian Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental Protection Agency –EPA)?
Bahan kimia PFAS (Per- dan Polifluoroalkil) merupakan kelas atau kelompok bahan kimia sintetis yang terdiri dari sekitar 14.000 senyawa. PFAS sering digunakan dalam berbagai produk industri dan konsumen karena sifatnya yang tahan air, tahan noda, dan tahan panas.
PFAS juga disebut dengan “bahan kimia abadi” (forever chemicals) karena mereka sangat stabil dan tidak mudah terurai di alam. Sebagai akibatnya, mereka dapat menumpuk di lingkungan dan dalam tubuh manusia, menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang.
Beberapa penelitian telah menghubungkan paparan PFAS dengan berbagai masalah kesehatan seperti kanker, gangguan hati, masalah tiroid, cacat lahir, penyakit ginjal, dan penurunan kekebalan tubuh.
Apa saja produk-produk sehari-hari manusia yang mengandung PFAS?
Banyak produk sehari-hari yang dapat mengandung PFAS karena sifat tahan air, tahan noda, dan tahan panas yang zat ini miliki. Berikut beberapa contoh produk yang mungkin mengandung PFAS:
- Alat masak dengan lapisan anti lengket, seperti wajan dan panci.
- Pakaian tahan air dan tahan angin, seperti jaket dan sepatu.
- Produk pelapis tekstil dan kain, seperti karpet dan tirai yang tahan noda.
- Kertas dan kemasan makanan yang tahan air dan lemak, seperti kemasan makanan cepat saji dan kertas pembungkus.
- Bahan pelapis pada perabotan rumah tangga, seperti sofa dan kursi tahan noda.
- Kosmetik, termasuk produk perawatan rambut, make-up, dan produk perawatan kulit yang mungkin mengandung PFAS untuk meningkatkan tekstur atau daya tahan produk.
- Peralatan elektronik, seperti kabel dan komponen elektronik yang dilapisi PFAS untuk meningkatkan ketahanan terhadap panas dan kelembapan.
- Busa pemadam kebakaran, terutama busa yang digunakan di bandara dan fasilitas militer.
Tidak semua produk dalam kategori ini mengandung PFAS, dan komposisi kimia produk dapat bervariasi di antara produsen. Namun, itu adalah beberapa contoh umum produk sehari-hari yang mungkin mengandung PFAS.
Apa senyawa PFAS yang paling banyak digunakan?
Dua senyawa PFAS yang paling banyak digunakan dan dipelajari adalah PFOA (Asam Perfluorooktanoat) dan PFOS (Asam Perfluorooktansulfonat).
PFOA telah digunakan dalam proses pembuatan produk seperti Teflon dan banyak pelapis anti-lengket lainnya. PFOA juga digunakan dalam beberapa produk pelapis tekstil, kain, dan kertas tahan air atau tahan noda.
Sementara itu, PFOS digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pelapis tahan air untuk pakaian dan tekstil, bahan pelapis kertas dan kemasan makanan, serta busa pemadam kebakaran khusus yang dikenal sebagai AFFF (Aqueous Film Forming Foam atau Busa Pemadaman Film-Forming).
PFOA dan PFOS kini dilarang atau penggunaannya sangat dibatasi di banyak negara karena adanya kekhawatiran akan dampak lingkungan dan kesehatan yang ditimbulkannya. Namun, keduanya masih dapat ditemukan di lingkungan dan tubuh manusia karena sifat persisten dan akumulatifnya. Industri telah mengembangkan alternatif PFAS generasi baru, seperti GenX dan PFBS, yang diklaim lebih aman, tetapi masih ada kekhawatiran tentang efek jangka panjang dari zat-zat ini.
Siapa saja produsen-produsen besar yang banyak menggunakan PFAS?
Beberapa produsen besar yang dikenal menggunakan PFAS dalam produk mereka atau terkait dengan produksi PFAS antara lain:
- 3M: Perusahaan ini merupakan salah satu produsen PFAS terbesar dan telah memproduksi senyawa PFAS, termasuk PFOS, untuk digunakan dalam pelbagai produk seperti Scotchgard, yang merupakan penolak noda dan air.
- DuPont: DuPont adalah perusahaan yang terkait dengan produksi Teflon, yang menggunakan PFOA dalam proses pembuatannya. DuPont kemudian bergabung dengan perusahaan Dow Chemical untuk membentuk DowDuPont, yang kemudian memisahkan bisnisnya menjadi tiga perusahaan terpisah, termasuk Chemours.
- Chemours: Perusahaan ini merupakan spin-off dari DuPont yang sekarang bertanggung jawab atas sebagian besar bisnis kimia fluoropolimer yang dulunya dimiliki oleh DuPont, termasuk produksi Teflon dan senyawa PFAS generasi baru, seperti GenX.
- Saint-Gobain: Ini perusahaan multinasional yang memproduksi bahan dan komponen bangunan. Beberapa fasilitas mereka telah dikaitkan dengan kontaminasi PFAS, terutama di dalam air tanah.
- Arkema: Perusahaan kimia Prancis ini juga memproduksi senyawa PFAS yang digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pelapis dan aditif.
Masih banyak perusahaan lain yang juga menggunakan PFAS dalam produk mereka atau terlibat dalam produksi senyawa ini. Seiring waktu, beberapa perusahaan ini telah mengurangi penggunaan PFAS atau menggantinya dengan alternatif yang diklaim lebih aman karena tekanan regulasi dan kekhawatiran tentang dampak lingkungan dan kesehatan.
Bagaimana PFAS bisa mencemari makanan kita?
Sejumlah perusahaan makanan cepat saji masih menggunakan kemasan dan pembungkus yang mengandung PFAS. McDonald’s dan KFC mengklaim telah mengurangi atau menghilangkan penggunaan PFAS dalam kemasan makanan mereka.
Pada 2020, McDonald’s mengumumkan rencana untuk menghapus PFAS dari semua kemasan makanan mereka di seluruh dunia pada 2025. KFC juga telah berkomitmen untuk menghilangkan PFAS dari kemasan makanan mereka di beberapa negara.
Namun, praktik pengurangan atau penghapusan PFAS pada kemasan makanan cepat saji bisa bervariasi di antara negara-negara dan sangat bergantung pada peraturan setempat serta ketersediaan alternatif kemasan yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, meskipun ada kemajuan dalam mengurangi penggunaan PFAS dalam kemasan makanan cepat saji, mungkin masih ada beberapa kasus di mana kemasan tersebut masih mengandung PFAS.
Mengapa PFAS belum dilarang total, dan masih hanya dibatasi penggunaannya?
Meskipun banyak penelitian menunjukkan bahwa PFAS dapat menimbulkan risiko kesehatan dan lingkungan, ada beberapa alasan mengapa senyawa ini belum dilarang sepenuhnya:
- Kegunaan PFAS: PFAS memiliki sifat yang sangat diinginkan oleh berbagai produk dan aplikasi, seperti tahan air, tahan noda, dan tahan panas. Sifat-sifat ini membuat PFAS sangat berguna dalam industri dan produk konsumen.
- Ketersediaan alternatif: Meskipun ada alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk beberapa aplikasi PFAS, alternatif tersebut mungkin belum tersedia atau efektif untuk semua penggunaan. Dalam beberapa kasus, alternatif yang ada mungkin lebih mahal atau kurang efisien.
- Keragaman senyawa PFAS: Ada sekitar 14.000 senyawa PFAS yang berbeda, dan tingkat toksisitas serta sifat mereka mungkin bervariasi. Beberapa PFAS mungkin lebih aman daripada yang lain, dan belum tentu semuanya perlu dilarang.
- Regulasi dan penelitian yang belum lengkap: Regulasi mengenai PFAS bervariasi di berbagai negara, dan dalam beberapa kasus, penelitian mengenai dampak PFAS pada kesehatan dan lingkungan masih belum lengkap. Seiring berkembangnya pengetahuan dan pemahaman tentang risiko PFAS, mungkin akan ada perubahan dalam peraturan yang ada.
- Kepentingan ekonomi dan politik: Industri yang memproduksi dan menggunakan PFAS memiliki kepentingan ekonomi untuk melanjutkan penggunaan senyawa ini. Mereka mungkin melakukan lobi untuk menghindari larangan atau pembatasan penggunaan PFAS.
Berapa ambang batas keamanan paparan PFAS di Amerika Serikat dan Eropa?
Ambang batas PFAS dalam air minum bervariasi antara Amerika Serikat dan Eropa, serta di antara negara-negara di Eropa itu sendiri. Berikut beberapa contoh ambang batas yang telah ditetapkan:
Amerika Serikat
Pada 2021, EPA mengumumkan batas kesehatan yang disarankan yang lebih rendah untuk PFOS dan PFOA, dua senyawa PFAS yang paling banyak dipelajari dan digunakan. Batas kesehatan yang disarankan adalah 0,02 bagian per triliun (ppt) untuk PFOA dan 0,004 ppt untuk PFOS. Namun, perlu dicatat bahwa ini adalah batas yang disarankan dan tidak dapat ditegakkan secara hukum.
Eropa
Uni Eropa telah mengambil pendekatan yang lebih ketat dalam mengatur PFAS. Pada Desember 2020, Uni Eropa menetapkan batas ambang tunggal sebesar 0,1 mikrogram per liter (µg/L) atau 100 bagian per triliun (ppt) untuk total semua PFAS dalam air minum. Selain itu, batas 0,5 µg/L atau 500 ppt ditetapkan untuk total semua PFAS yang belum diidentifikasi secara individu. Peraturan ini berlaku untuk semua negara anggota Uni Eropa.
Beberapa negara Eropa memiliki standar nasional mereka masing-masing untuk PFAS dalam air minum. Misalnya, Jerman telah menetapkan batas ambang sementara 0,1 µg/L (100 ppt) untuk PFOS dan 0,3 µg/L (300 ppt) untuk PFOA.
Kok, PFAS bisa mencemari air minum kita? Bagaimana caranya?
PFAS dapat mencemari air minum melalui berbagai cara, beberapa di antaranya meliputi:
- Limbah industri: Pabrik yang memproduksi atau menggunakan PFAS dalam proses mereka dapat melepaskan limbah yang mengandung PFAS ke lingkungan. PFAS dapat mencemari air tanah, sungai, danau, atau sumber air lain yang digunakan untuk air minum.
- Tempat pembuangan limbah: Tempat pembuangan limbah, termasuk tempat pembuangan sampah dan situs pembuangan limbah berbahaya, dapat menjadi sumber pencemaran PFAS jika produk atau limbah yang mengandung PFAS dibuang di sana. PFAS dapat meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah atau mengalir ke sumber air permukaan.
- Kebocoran tangki penyimpanan: Kebocoran tangki penyimpanan yang mengandung bahan kimia PFAS, seperti busa pemadam kebakaran (AFFF), dapat menyebabkan PFAS mencemari tanah di sekitar tangki dan akhirnya mencapai sumber air minum.
- Aktivitas pertanian: Penggunaan air limbah atau lumpur yang mengandung PFAS untuk irigasi atau pupuk dapat menyebabkan PFAS meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah atau air permukaan.
- Kebakaran: Penggunaan busa pemadam kebakaran yang mengandung PFAS (AFFF) dalam jumlah besar pada kebakaran atau latihan pemadaman dapat menyebabkan PFAS mencemari tanah dan air di sekitar lokasi kebakaran.
- Pencucian produk yang mengandung PFAS: Pencucian pakaian atau produk lain yang mengandung PFAS dapat menyebabkan senyawa ini masuk ke dalam sistem air limbah. Beberapa sistem pengolahan air limbah mungkin tidak mampu menghilangkan PFAS secara efektif, sehingga senyawa ini dapat mencemari air tanah atau air permukaan yang digunakan untuk air minum.
- Hujan dan proses atmosfer: PFAS yang dilepaskan ke udara melalui proses industri, pembakaran, atau emisi lainnya dapat diangkut oleh angin dan terdeposit di permukaan tanah melalui hujan atau proses atmosfer lainnya. Setelah mencapai tanah, PFAS dapat meresap ke dalam air tanah atau mengalir ke sumber air permukaan.
- Bioakumulasi dalam rantai makanan: PFAS dapat menumpuk dalam jaringan organisme hidup, termasuk tumbuhan dan hewan, yang kemudian dapat mempengaruhi rantai makanan dan mengakibatkan penyebaran lebih lanjut ke lingkungan, termasuk sumber air.
Pencemaran PFAS dalam air minum adalah masalah lingkungan yang kompleks dan melibatkan berbagai proses dan sumber. Upaya untuk mengurangi risiko pencemaran PFAS meliputi pengurangan produksi dan penggunaan PFAS, peningkatan pengolahan air limbah, dan pengembangan teknologi pengolahan air yang lebih efektif dalam menghilangkan senyawa ini.
Apakah Indonesia telah memiliki kebijakan atau aturan terkait PFAS?
Meskipun telah meratifikasi “Stockholm Convention on Persistent Organic Pollutants”, Indonesia belum memiliki peraturan khusus yang mengatur PFAS. Regulasi lingkungan di Indonesia umumnya lebih fokus pada parameter umum.[]