Skip to main content
  • Administrator

Riset: Ada Kandungan Logam Berat di Cokelat Hitam (Dark Chocolate)

Consumer Reports, sebuah organisasi yang berfokus pada riset produk konsumen dan advokasi konsumen di New York, Amerika Serikat, melaporkan telah mendeteksi kandungan timbal dan kadmium pada 28 merek cokelat hitam atau dark chocolate. Kedua logam berat itu terkait dengan sejumlah masalah kesehatan pada anak-anak dan orang dewasa.

Dari 28 merek dark chocolate batangan yang diuji, 23 batang di antaranya memiliki kandungan timbal dan kadmium yang melampaui batas aman. Menurut peneliti Consumer Reports, makan hanya satu ons sehari dari ke-23 batang dark chocolate tadi akan menempatkan orang dewasa di atas tingkat yang menurut otoritas kesehatan mungkin berbahaya.

Paparan jangka panjang yang konsisten terhadap logam berat dalam jumlah kecil sekalipun dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. “Bahaya terbesar bagi ibu hamil dan anak kecil karena logam dapat menyebabkan masalah pertumbuhan, memengaruhi perkembangan otak, dan menyebabkan IQ lebih rendah”, demikian kata Tunde Akinleye, peneliti keamanan makanan Consumer Reports yang memimpin proyek pengujian ini.

“Tapi ada risiko bagi semua orang dari segala usia,” katanya. Paparan sering dari timbal kepada orang dewasa, misalnya, dapat menyebabkan masalah pada sistem saraf, hipertensi, tekanan pada sistem kekebalan, kerusakan ginjal, dan masalah reproduksi.

Namun, menurut Consumer Reports, kita tidak perlu menghindari cokelat sepenuhnya. Ada lima dark chocolate batangan dalam pengujian Consumer Reports yang memiliki kadar timbal dan kadmium, atau keduanya, yang relatif rendah. “Itu menunjukkan bahwa perusahaan dapat membuat produk dark chocolate dengan jumlah logam berat yang lebih rendah—dan bagi konsumen untuk menemukan produk yang lebih aman,” kata Akinleye.

Ke-28 merek dark chocolate yang diuji Consumer Reports tampaknya tidak dijual di Indonesia. Meskipun demikian, keberadaan timbal dan kadmium pada dark chocolate tetap perlu diwaspadai karena kandungan kedua logam berat itu berkaitan dengan kakao sebagai bahan baku pembuatan cokelat.

Sisi Gelap Kakao

Cokelat terbuat dari biji kakao, yang memiliki dua komponen utama: padatan kakao dan mentega kakao.

Dark chocolate memiliki reputasi sebagai cemilan yang relatif sehat karena sebagian besar berasal dari padatan kakao. Ia menjadi antioksidan yang terkait dengan peningkatan fungsi pembuluh darah, mengurangi peradangan, dan menurunkan kolesterol. Dark chocolate juga lebih rendah gula dan lebih tinggi seratnya daripada cokelat susu, serta mengandung magnesium dan potasium.

Sayangnya, padatan kakao juga mengandung logam berat, terutama kadmium. Kondisi itulah membuat kita sulit untuk menyeimbangkan risiko dan manfaat dari dark chocolate.

Kekhawatiran yang sama dapat meluas ke produk yang dibuat dengan bubuk kakao—yang pada dasarnya adalah padatan kakao murni—seperti cokelat panas, brownies, dan kue meskipun mereka memiliki jumlah kakao yang bervariasi.

Dark chocolate cenderung mengandung logam berat lebih tinggi daripada cokelat susu karena kandungan kakaonya yang lebih tinggi. Dark chocolate umumnya mengandung 65 persen kakao, kata Michael J. DiBartolomeis, ahli toksikologi yang telah meneliti kandungan logam berat dalam cokelat.

Timbal dan kadmium tampaknya masuk ke kakao dengan cara yang berbeda. Antara 2019 dan 2022, DiBartolomeis dan peneliti lain mempelajari bagaimana logam dapat mencemari kakao, sebagai bagian dari penyelesaian gugatan terhadap produsen cokelat yang ajukan oleh As You Sow, sebuah LSM yang mendorong akuntabilitas perusahaan.

Para peneliti menemukan bahwa tanaman kakao menyerap kadmium dari tanah, dan logam itu terakumulasi dalam biji kakao saat pohon tumbuh. Ini mirip dengan proses logam berat mencemari beberapa makanan lain.

Namun, timbal tampaknya masuk ke kakao setelah bijinya dipanen. Para peneliti menemukan logam itu biasanya ada di kulit terluar biji kakao, bukan di dalam biji itu sendiri. Kadar timbal menjadi rendah segera setelah biji dipetik dan dikeluarkan dari polong tetapi meningkat kembali saat biji dijemur selama berhari-hari. Selama waktu penjemuran itu, debu dan kotoran yang mengandung timbal menumpuk pada biji.

Karena cara masuk kadmium dan timbal yang berbeda ke dalam cokelat, maka mengatasi kontaminasi ini membutuhkan solusi yang berbeda.

Untuk timbal, itu berarti harus ada perubahan dalam praktik panen dan produksi, kata Danielle Fugere, Presiden As You Sow. Produsen harus meminimalkan kontak biji dengan tanah saat pengeringan, sehingga debu yang terkontaminasi timbal tidak akan mendarat di atasnya. Pilihan lain adalah menemukan cara untuk menghilangkan kontaminan logam saat biji dibersihkan di pabrik.

Mengatasi kadmium lebih sulit, kata DiBartolomeis. Produsen atau petani harus membiakkan atau merekayasa kakao secara hati-hati agar tanaman itu menyerap lebih sedikit kadmium meskipun itu bisa memakan waktu beberapa tahun. Pilihan potensial lainnya adalah mengganti pohon kakao yang lebih tua dengan yang lebih muda, karena kadar kadmium cenderung meningkat seiring bertambahnya usia tanaman.

Pilihan solusi yang lebih cepat, kata DiBartolomeis, adalah pembuat cokelat harus mensurvei area penanaman kakao untuk menentukan kadar kadmium, lalu memilih biji dari area dengan kadar kadmium yang lebih rendah. Jika perlu, mereka harus mencampur biji dari daerah dengan kadar kadmium tinggi dengan biji dari daerah dengan kadar kadmium lebih rendah, seperti yang telah dilakukan beberapa produsen dark chocolate. Alex Whitmore, CEO Taza, yang membuat salah satu produk dengan kadar logam yang lebih rendah dalam pengujian Consumer Reports, menyatakan itulah yang dilakukan perusahaannya: mencampur biji dari asal yang berbeda untuk memastikan bahwa produk akhir memiliki kadar yang lebih rendah.

Cara Terbaik Makan Dark Chocolate

Menghitung jumlah persis dark chocolate yang dimakan memang menyusahkan. Itu karena kadar logam berat dapat bervariasi. Orang pun memiliki tingkat risiko yang berbeda, dan cokelat hanyalah salah satu sumber potensial paparan logam berat.

Namun, para ahli di Consumer Reports mengatakan bahwa dengan memperhatikan risikonya, kita tetap bisa menikmati dark chocolate sambil meminimalisasi potensi bahayanya. Berikut ini cara-cara yang mereka sarankan.

Perlakukan cokelat sebagai cemilan. Satu ons batang cokelat dengan kadar kadmium dan timbal yang tinggi tidak mungkin langsung menyebabkan bahaya. Risikonya datang karena konsumsi yang sering dari waktu ke waktu. Logam berat juga terdapat dalam makanan tertentu lainnya, termasuk banyak makanan yang lebih bergizi dan penting untuk dimakan sebagai bagian rutin dari diet sehat, seperti wortel, ubi jalar, dan bayam. Jadi sebaiknya makan dark chocolate sesekali saja.

Coba dark chocolate dengan persentase kakao yang lebih rendah. Pengujian yang dilakukan oleh Consumer Reports, atau organisasi lain, menunjukkan bahwa kadar kadmium cenderung meningkat seiring bersarnya persentase kakao di dalam cokelat. Namun, tingkat timbal tampaknya tidak terkait erat dengan persentase kakao.

Selingi dengan cokelat susu. Kadar kakao lebih rendah di dalam cokelat susu daripada dark chocolate, jadi cokelat susu cenderung memiliki kadar logam berat yang lebih rendah. Tapi itu tidak berarti kita bisa memakannya begitu saja. Cokelat susu memiliki lebih banyak gula tambahan. Jadi, sebaiknya makan kedua jenis cokelat tersebut sesekali saja, tidak setiap hari.

Jangan menganggap dark chocolate organik lebih aman. Dalam pengujian Consumer Reports, dark chocolate organik sama mungkinnya dengan produk lain untuk memiliki kadar logam berat yang mengkhawatirkan.

Jangan beri anak-anak banyak dark chocolate. Dark chocolate sebenarnya tidak disukai oleh sebagian besar anak-anak, dan ini kabar baik mengingat semakin muda usia kita, semakin besar ancaman risiko dari paparan logam berat. Ibu hamil juga harus membatasi konsumsi dark chocolate.

Pikirkan total konsumsi cokelat kita. Consumer Reports tidak menguji kadar logam berat dalam bubuk kakao, cokelat panas, atau makanan penutup cokelat lainnya. Tetapi semua itu juga mengandung padatan kakao, sehingga dapat berkontribusi pada asupan logam berat.

Makanlah makanan yang lengkap. Rutin mengganti makanan yang kita makan dapat membantu kita untuk menghindari konsumsi logam berat yang berlebihan dari sumber lain. Melakukan hal ini dapat menyediakan berbagai nutrisi yang dapat membantu mengimbangi beberapa kerusakan yang diakibatkan oleh logam berat. Nutrisi itu termasuk kalsium, zat besi, selenium, vitamin C, dan seng.[]

Sumber:

Loria, Kevin. “Lead and Cadmium Could Be in Your Dark Chocolate.” Consumer Reports. https://www.consumerreports.org/health/food-safety/lead-and-cadmium-in-dark-chocolate-a8480295550/.

logam berat, cokelat hitam, dark chocolate